Mbah Min yang sedang tidur pun dibangunkannya dan diajak bersalaman, "istriku sembuh." katanya dengan girang.
Dan, ia terus meluapkan kegembiraannya dengan menyalami semua orang yang sedang lewat, lalu melakukan sujud syukur atas kabar gembira itu.
Tapi, entah kenapa ia sujud terlalu lama. Bahkan terlalu lama meskipun untuk ukuran orang yang sedang bersukacita.
Ketika kami yakin Pak No tidak akan bangun lagi dari sujudnya, kami buru-buru memberhentikan mobil yang sedang lewat untuk dimintai tolong---membawa  Pak No ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di sana, dan mendapat kepastian bahwa Pak No benar-benar telah meninggal dunia, kami tak masalah harus menanggung semua biayanya. Dan juga tidak masalah ketika polisi memanggil kami untuk dimintai keterangan atas peristiwa meninggalnya sahabat kami tercinta.
Tapi, ketika tiba saat---jenazah harus dipulangkan ke kampung halaman; kami semua tidak ada yang bersedia. Bukan karena jaraknya yang jauh, atau alasan lain yang lebih berat daripada itu. Kami hanya tidak ingin bertemu istri almarhum dan menceritakan kisah hidup Pak No yang sebenar-benarnya.