Selanjutnya, perlu ditekankan bahwa media sosial bukanlah musuh mutlak; yang penting adalah bagaimana kita mengelolanya. Perbandingan sosial, tekanan untuk tampil sempurna, dan gangguan tidur dapat diatasi dengan pendekatan bijak dalam penggunaan media sosial. Mendorong diskusi terbuka dan positif mengenai keberagaman fisik dan pencapaian hidup dapat membentuk lingkungan online yang mendukung.
Terakhir, dalam upaya menciptakan lingkungan digital yang positif, kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan menjadi krusial. Menetapkan norma-norma keamanan online, mengedukasi anak-anak tentang risiko, dan mempromosikan kebijakan yang mendukung lingkungan yang sehat dapat menjadi langkah-langkah penting untuk menjaga kesejahteraan emosional anak-anak.
Sebagai kesimpulan, kita berbagi tanggung jawab untuk memahami dan mengelola dampak media sosial terhadap anak-anak. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat menciptakan ruang digital yang merawat pertumbuhan emosional anak-anak, membantu mereka menjadi individu yang tangguh dan seimbang di dunia yang semakin terkoneksi secara digital.
Full Text PDF :
Sumber :
Astuti, L. (2020). Kontribusi Media Sosial Terhadap Perilaku Keseharian Remaja. JURNAL PENDIDIKAN PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, 2(2), 146-156. doi:https://doi.org/10.37577/jp3m.v2i2.273
Cahyono, A. S. (2018). DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERMASALAHAN SOSIAL ANAK. PUBLICIANA, 11(1), 89-99. doi:https://doi.org/10.36563/publiciana.v11i1.141
Gani, A. G. (2020). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Anak Remaja. Jurnal Mitra Manajemen, 32-42. Retrieved from https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jmm/article/viewFile/533/499
Karinta, A. (2022). Pengaruh Negatif Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Pada Remaja. Media Gizi Kesmas, 11(1), 307-312. Retrieved from https://e-journal.unair.ac.id/MGK/article/download/30853/21369