Mohon tunggu...
Fajar Iryanto Putra
Fajar Iryanto Putra Mohon Tunggu... Guru - Optometris

OPTOMETRIS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Balik Layar: Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesejahteraan Emosianal Anak

25 November 2023   21:46 Diperbarui: 25 November 2023   21:49 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, termasuk kehidupan anak-anak. Sementara media sosial membawa manfaat dalam hal konektivitas dan akses informasi, kita perlu membahas dampaknya terhadap kesejahteraan emosional anak-anak. Dibalik layar kehidupan digital ini, ada sejumlah perubahan yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak-anak.

  1. Paparan Terhadap Konten Merugikan

Paparan terhadap konten merugikan di platform media sosial dapat memiliki dampak yang tidak menguntungkan pada kesejahteraan emosional anak. Jenis konten merugikan ini mampu memicu berbagai perasaan negatif, termasuk stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Contoh-contoh konten merugikan yang kerap ditemukan di media sosial melibatkan perilaku cyberbullying, yang mencakup komentar negatif, ancaman, atau penyebaran informasi pribadi secara tidak etis. 

Body shaming, yang merendahkan seseorang berdasarkan penampilan fisiknya, juga menjadi masalah serius dengan potensi menghasilkan rasa tidak puas diri dan citra tubuh yang negatif pada anak. Terdapat pula konten negatif lainnya, seperti kekerasan, pornografi, dan ujaran kebencian, yang dapat menimbulkan perasaan takut, marah, atau bahkan kehilangan harapan pada anak.

Untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk ini, orang tua, guru, dan pengasuh perlu bersatu untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan. Komunikasi terbuka dengan anak tentang media sosial, termasuk manfaat dan risikonya, adalah langkah awal yang penting. Pembatasan waktu penggunaan media sosial juga bisa diterapkan, misalnya dengan membatasi waktu penggunaan hingga 2-3 jam per hari. 

Anak perlu diajarkan cara menggunakan media sosial dengan aman dan bertanggung jawab, termasuk keterampilan menyaring konten dan melaporkan materi yang dianggap merugikan. Pentingnya memberikan dukungan emosional kepada anak yang mungkin terpapar konten merugikan juga tidak boleh diabaikan. Melalui kerjasama ini, kita dapat membantu anak-anak menghadapi media sosial dengan cara yang positif dan aman.

  1. Perbandingan Sosial dan Rasa Percaya Diri

Perbandingan sosial adalah tindakan membandingkan diri dengan orang lain, suatu proses yang alami namun berpotensi menjadi masalah jika dilakukan secara berlebihan. Di platform media sosial, kecenderungan untuk membandingkan diri seringkali menjadi hal umum, khususnya di kalangan anak-anak yang sering melihat gambar dan video orang lain yang terkesan sempurna. Dampak dari perbandingan sosial ini dapat merugikan rasa percaya diri anak-anak, menyebabkan ketidakpuasan terhadap diri sendiri, dan bahkan memicu perasaan cemas atau depresi.

Untuk membantu anak-anak mengatasi perbandingan sosial di media sosial, orang tua dan pendidik dapat mengambil beberapa tindakan. Penting untuk berkomunikasi terbuka dengan anak-anak mengenai konsep perbandingan sosial, menjelaskan bahaya di baliknya, dan membantu mereka memahami bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Fokus pada diri sendiri, menghargai keunikan, dan menghindari penilaian berdasarkan penampilan atau kesuksesan juga merupakan langkah-langkah penting.

Selain itu, penting untuk mendukung anak-anak dalam mengembangkan citra tubuh yang positif. Ini dapat dilakukan dengan mengajarkan mereka tentang keragaman tubuh, menunjukkan berbagai jenis tubuh sebagai panutan positif, dan mendorong mereka untuk mencintai diri mereka apa adanya. Orang tua juga dapat membantu anak-anak menetapkan standar realistis dengan mengajarkan mereka berpikir kritis terhadap konten media sosial, merayakan pencapaian pribadi, dan memberikan contoh positif tentang kepuasan diri dan hidup.

Dengan melibatkan anak-anak dalam diskusi terbuka dan memberikan dukungan yang diperlukan, kita dapat membantu mereka menghindari dampak negatif perbandingan sosial di media sosial, menjaga rasa percaya diri mereka, dan membentuk pandangan yang sehat terhadap diri sendiri.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun