Mohon tunggu...
Faiz Dwi Nugroho
Faiz Dwi Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lampung

Disiplin Ilmu Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Esensi Konsep-Konsep Pembangunan Masyarakat: Tinjauan Sosiologi

29 Februari 2024   23:00 Diperbarui: 1 Maret 2024   12:05 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : faizdwin

Kemajuan dalam kehidupan sosial harus dicetuskan oleh pionir yang menyadari peluang dan mengambil tindakan untuk meresponsnya. Proses perubahan yang lebih luas dalam bentuk pembangunan masyarakat dapat dicapai jika tindakan pionir di replikasi oleh orang lain dan terjadi efek multiplier yang didukung oleh masyarakat. Ide-ide dan tindakan pionir kemudian dapat menyebabkan tindakan bersama yang melibatkan sebagian besar masyarakat. Ini dapat terjadi melalui mekanisme imitasi sosial dimana masyarakat luas mencoba menirukan apa yang telah dilakukan oleh pionir. Juga dapat terjadi melalui proses identifikasi sosial.

Perkembangan yang terus berlanjut dimungkinkan karena asumsi bahwa potensi manusia tak terbatas dan selalu dapat ditingkatkan mengikuti dinamika dan proses perubahan. Konsekuensinya, energi sosial yang dibuat oleh manusia juga dapat berkembang dan membuat perubahan berjalan, bahkan dengan laju yang cepat. Dengan ini, pembangunan masyarakat juga merupakan proses perubahan menuju kondisi yang diharapkan.

Aktualisasi kapasitas melalui partisipan

Kapasitas pengelolaan pembangunan memungkinkan masyarakat untuk memiliki kontrol atas masa depannya, termasuk kontrol terhadap negara, program pembangunan, dan pelayanan sosial. Kekuatan ini juga berarti masyarakat memiliki posisi tawar yang lebih baik untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai warga negara dan warga masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan masyarakat, sejak identifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan tindakan bersama, pelaksanaan, evaluasi, dan menikmati hasil merupakan bukti peningkatan kapasitas. Melalui partisipasi dalam berbagai bentuk tindakan bersama ini, masyarakat memiliki kemampuan untuk mengelola proses pembangunan secara mandiri.

Kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap tahapan pembangunan masyarakat, mulai dari identifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan tindakan bersama, pelaksanaan, evaluasi, hingga menikmati hasilnya, mencerminkan kemampuan rakyat untuk mengelola pembangunan dengan mandiri.

Pembangunan masyarakat adalah suatu proses berkelanjutan yang mengikat satu perubahan dengan yang lainnya, tanpa berakhir. Dengan demikian, tiap aksi perubahan yang diambil tidak dapat dilepaskan dari tindakan di masa lalu dan masa depan. Untuk kata-kata pendek, pembangunan adalah suatu orientasi yang tak berujung (Tjokromidjojo, 1980: 1).

Pembangunan yang dipusatkan pada aspek ekonomi menyebabkan efisiensi, sehingga alternatif sentralistis dan top down dipilih untuk pelaksanaannya.

Strategi pembangunan yang diusulkan di masa lampau telah memberikan peran penting bagi aspek partisipasi. Owens dan Shaw (1977:xvii) contohnya, telah mengemukakan suatu strategi baru di era 1970-an, dimana partisipasi seluruh rakyat menjadi cara dan tujuan dari pembangunan itu sendiri.

Untuk mengerti sejauh mana masyarakat berkontribusi, kita tidak hanya harus melihat tindakan fisiknya, tetapi juga harus memahami motivasi, latar belakang, dan proses di baliknya. Dengan demikian, untuk membedakan antara partisipasi asli dan "partisipasi semu" (pseudoparticipation), kita dapat menggunakan kerangka penjelasan tiga dimensi yang meliputi siapa, apa, dan bagaimana (Cernea, 1988:501).

Menurut konsep partisipasi ideal yang telah disampaikan, partisipasi masyarakat dalam memberikan gagasan untuk perubahan serta partisipasi dalam proses pengambilan keputusan merupakan langkah awal yang penting dan akan mempengaruhi tahap selanjutnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan akan menimbulkan rasa milik bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun