pemanfaatan sumber daya manusia membutuhkan adanya peluang dan kesempatan untuk berusaha dan beraktivitas guna mengaktualisasikan potensinya. Betapa pun tingginya kualitas yang dimiliki tanpa teraktualisasi dalam berbagai bentuk usaha dan aktivitas maka akan tetap tinggal sebagai potensi yang tidak atau belum berpengaruh bagi pemenuhan kebutuhan dan peningkatan taraf hidup. Oleh sebab itu, proses pembangunan masyarakat harus mampu untuk membuka lebih banyak peluang dan kesempatan guna berusaha dan beraktivitas.
Pemanfaatan sumber daya sosial
Untuk memanfaatkan sumber daya sosial budaya yang tersedia secara optimal, penting untuk mengidentifikasi dan memilih unsur yang potensial. Tentu saja, penggunaannya harus disesuaikan dengan struktur fungsi dari proses pembangunan. Dengan demikian, sering kali diperlukan untuk menyesuaikan dan mengubah fungsi sesuai dengan kebutuhan pembangunan, dengan menyesuaikan diri dan mengubah bentuk sesuai dengan perkembangan masyarakat, seperti yang dikritik oleh Sartono Kartodirdjo (1987: 136).
Walaupun masyarakat kompleks, dengan adanya modal sosial, berbagai perbedaan masih dapat dianggap sebagai suatu kepentingan bersama yang dapat dirasakan dan dibangun dalam kehidupan masyarakat. Ini akan mencetuskan tindakan kolaboratif baik untuk permasalahan yang berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan, maupun usaha bersama untuk membangun infrastruktur dan fasilitas umum.
PENDEKATAN DALAM PEMANAFAATAN SUMBER DAYA
Peranan masyarakat
Dalam upaya peningkatan masyarakat yang melibatkan perubahan dan pembaruan, ada dua pihak yang terlibat. Yang pertama adalah pihak di luar masyarakat yang bertugas memberikan dorongan untuk pembaruan. Ini meliputi pemerintah dan berbagai lembaga yang dimiliki pemerintah melalui program-program pembangunan. Yang kedua adalah masyarakat sendiri, karena pentingnya peran, inisiatif, kreativitas, dan partisipasi dari masyarakat itu sendiri dalam pembangunan masyarakat.
Manusia bukan saja potensial sebagai pembangunan, tetapi juga sebagai aktor; dengan demikian, mereka dapat merespons potensi yang diberikan alam. Kualitas sumber daya manusia akan memengaruhi kemampuan meresponsnya. Kemampuan tersebut tidak hanya berfokus pada penggunaan yang lebih optimal dari sumber daya alam, tetapi juga pada kemampuan untuk memelihara. Cara manusia menggunakan sumber daya alam tidak bisa dilihat sebagai perilaku individu, tetapi sebagai suatu proses sosial.
Pendekatan yang berorientasi produksi
Secara umum, pendekatan ini dianggap sebagai pendekatan yang berdasarkan pada paradigma pertumbuhan ekonomi. Pola pikir yang digunakan adalah bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menyebabkan perkembangan aspek-aspek lain dalam kehidupan masyarakat, termasuk kesejahteraan sosial. Sementara itu, pengalaman historis di negara-negara barat menunjukkan bahwa pendekatan ini telah mengakselerasi industrialisasi, memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan, serta mengubah ekonomi dari subsisten menjadi ekonomi pasar.
Masalah kelestarian lingkungan dan sumber daya alam merupakan kelemahan dari pendekatan ini karena lingkungan memiliki kapasitas tertentu untuk mendukung kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Meskipun motivasi untuk meningkatkan produksi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan didukung teknologi dan modal finansial yang cukup, kita tetap harus mempertimbangkan daya dukung lingkungan.