Mohon tunggu...
Faiz Dwi Nugroho
Faiz Dwi Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lampung

Disiplin Ilmu Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Esensi Konsep-Konsep Pembangunan Masyarakat: Tinjauan Sosiologi

29 Februari 2024   23:00 Diperbarui: 1 Maret 2024   12:05 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : faizdwin

Maka, dalam proses pembangunan masyarakat, ada dua komponen yang saling terkait; aplikasi tindakan bersama sambil belajar untuk mendapatkan pola dan cara yang terbaik atau kerja sambil belajar. Masyarakat menemukan cara yang lebih baik untuk memenuhi aspirasi mereka, serta mengembangkan mekanisme organisasi untuk mengekspresikan pengetahuan guna mencapai tujuan sosial ekonomi.

Pengalaman yang diperoleh dari kontak dan proses belajar yang lama dan berkelanjutan mencakup tiga tingkat. Tingkat fisik meliputi kendali atas proses material, tingkat sosial meliputi peningkatan kapasitas interaksi yang lebih efektif antara warga masyarakat, dan tingkat mental yang didukung oleh pengetahuan yang telah diuji dan lebih cocok dengan kondisi setempat.

Berdasarkan pandangan evolusi, proses pembelajaran yang merangkumi organisasi, institusi, dan aspek intelektual mengambil tempat dalam proses evolusi. Perubahan dalam kehidupan masyarakat dicirikan sebagai pertukaran bertahap daripada sumber daya material ke sumber daya teknologi dan maklumat.

Ada banyak warga masyarakat yang tidak memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat secara sosial ataupun untuk memanfaatkan peluang dan layanan yang tersedia untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka. Ini biasa disebut sebagai eksklusif sosial, yang mencerminkan ketidakmampuan suatu masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada semua warga masyarakat dan kelompok untuk memenuhi berbagai harapan dan kebutuhan mereka.

Jika masyarakat menyadari bahwa ini adalah bagian dari proses belajar bersama, maka melalui proses belajar mereka akan mencoba membangun tindakan bersama untuk mencapai perubahan.

Energi sosial sebagai pendorong

Energi sosial dapat diartikan sebagai kekuatan yang ada di masyarakat yang dapat menggerakkan tindakan mereka sendiri untuk meningkatkan kondisi hidup atau melindungi diri dari berbagai ancaman dan tantangan. Awalnya, gagasan konstruktif berasal dari kegiatan masyarakat, yang menuntun menuju kondisi hidup yang lebih baik. Secara konseptual, Uphoff (dalam Sajogyo, 1994:154) menjelaskan energi sosial dalam tiga konsep yang saling terkait, yaitu gagasan (idens), idaman (ideal) dan persaudaraan (persahabatan)

Pengembangan masyarakat berlangsung ketika surplus energi sosial mengalir di luar tingkat yang sekarang ada. Jika komposisi energi sosial tetap, perubahan terjadi dengan kecepatan konstan. Oleh karena itu, untuk memastikan peningkatan kapasitas masyarakat berjalan bersamaan dengan pengembangan masyarakat, diperlukan peningkatan energi sosial. Agar proses perubahan berorientasi ke depan terus berlangsung, diperlukan jumlah energi sosial yang lebih dari sebelumnya.

Perubahan yang berlangsung terus-menerus, bahkan dengan kecepatan yang semakin meningkat, dapat meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengelola perubahan jika jaringan sosial yang berhasil dibangun semakin luas. Tingkat suatu organisasi ditentukan oleh peningkatan manfaat sumber daya, peluang, dan kemampuan untuk mencapai perubahan dengan cepat.

Manusia secara kasar diciptakan sebagai setara. Namun dalam kehidupan sosial, adanya perbedaan dalam lapisan sosial berhierarki disebut sebagai stratifikasi sosial. Hal ini disebabkan oleh adanya nilai atau value di masyarakat, yang dianggap berharga, baik atau benar menurut pandangan masyarakat itu.

Peraturan dalam masyarakat lalu menjadi acuan dan orientasi dalam hubungan sosial, termasuk dalam menempatkan seseorang pada lapisan tertentu dalam stratifikasi sosialnya. Jika menurut standar masyarakatnya, kekuasaan dianggap sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan sosial, maka tempat orang dalam hierarki sosialnya akan ditentukan berdasarkan kepemilikan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun