Mohon tunggu...
Faiz Ashshiddiqi
Faiz Ashshiddiqi Mohon Tunggu... Penulis - Analis Komunikasi

Analis komunikasi, media, pesan, branding, worklife.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pasti Sukses, Cara Membangun Kebiasaan Baik Step by Step

22 Januari 2023   06:09 Diperbarui: 26 Januari 2023   10:46 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang sukses by Andrea Piacquadio (pexels.com/@olly)

Kebiasaan atau bisa disebut habit, adalah sesuatu atau tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu untuk hal yang sama. 

Setiap orang pasti mempunyai kebiasaan yang dilakukan. Kebiasaan adalah hal yang sangat berpengaruh terhadap masa depan Anda. Akan menjadi seperti apa Anda di masa depan nanti tergantung kebiasaan Anda saat ini. Orang juga dikenal karena kebiasaannya.

Menurut James Clear (2019: 19) dalam bukunya yang berjudul Atomic Habits, kebiasaan adalah bunga majemuk dalam perbaikan diri. Sama halnya dengan uang yang menjadi berlipat-lipat karena bunga majemuk, pengaruh kebiasaan menjadi berlipat-lipat sewaktu Anda mengulang-ulang kebiasaan itu. 

Perubahan yang dihasilkan pada suatu hari tertentu mungkin terkesan kecil, tapi dampak yang terjadi setelah berbulan-bulan dan bertahun-tahun kemudian bisa dahsyat. 

Ketika kita menengok ke belakang dua, lima, atau barangkali sepuluh tahun kemudian, nilai kebiasaan yang baik dan kerugian akibat kebiasaan buruk menjadi luar biasa nyata.

Terdapat dua jenis kebiasaan yaitu kebiasaan buruk dan kebiasaan baik. Kebiasaan buruk dapat menghancurkan Anda dengan mudah sebagaimana kebiasaan baik dapat membentuk Anda. Itu sebabnya pemahaman atas kebiasaan sangatlah penting. Anda perlu mengetahui cara kerja kebiasaan dan cara merancangnya sesuai keinginan Anda agar dapat menghindari bahaya dari salah satu sisi kebiasaan.

Contoh kebiasaan baik adalah datang lebih awal saat Anda sekolah atau bekerja, menggosok gigi sebelum tidur, dan berdoa sebelum makan. Contoh kebiasaan buruk adalah tidur larut malam, makan makanan junk food, datang terlambat ke sekolah atau tempat kerja. Tapi disini Anda tidak akan belajar tentang kebiasaan buruk dan baik. Anda akan belajar tentang bagaimana kebiasaan itu terbentuk dan bagaimana membangun kebiasaan-kebiasaan yang membuat Anda lebih baik dalam melakukan sesuatu.

Step 1: Buat Tujuan

Untuk memulai kebiasaan baik, Anda harus menentukan tujuan Anda. Tujuan adalah hasil akhir atau perubahan yang Anda harapkan akan tercapai setelah Anda melakukan sesuatu. 

Jika tidak ada tujuan, maka kebiasaan baru akan sulit terbentuk. Tujuan bisa berupa hasil akhir atau perubahan kebiasaan itu sendiri tergantung pada fokus Anda. 

Hasil akhir adalah suatu reward yang Anda harap akan mendapatkannya setelah kebiasaan baru telah Anda lakukan dalam kurun waktu tertentu. Contohnya Anda ingin menurunkan berat badan Anda 5 kilogram. 

Jika diasumsikan berat badan Anda sekarang 60 kilogram, maka tujuan Anda yang berupa hasil akhir adalah mendapatkan berat badan 55 kilogram.

Berbeda jika tujuan Anda adalah berupa perubahan kebiasaan itu sendiri. Contohnya adalah Anda tidak pernah menggosok gigi sebelum tidur. 

Anda menetapkan tujuan berupa kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur. Dalam hal ini Anda tidak mendapatkan reward dari hasil akhir karena tujuan Anda adalah perubahan kebiasaan itu sendiri.

Tujuan adalah tahap awal dalam memulai perubahan kebiasaan Anda sehari-hari. Tapi yang terpenting bukanlah tujuan Anda, tetapi adalah tindakan-tindakan yang Anda lakukan dalam mewujudkan tujuan Anda. Tujuan berguna untuk memberi batas yang jelas terhadap tindakan-tindakan apa yang harus Anda lakukan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang tindakan, akan dijelaskan di step ke-2.

Step 2: Tetapkan Tindakan Apa yang Harus Dilakukan untuk Membentuk Kebiasaan Baru

Setelah menentukan tujuan, yang harus Anda lakukan adalah menentukan tindakan apa yang bisa Anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Saya akan memberi Anda beberapa contoh.

Contoh 1: Anda ingin mempunyai badan yang kekar dan berotot. Tindakan yang bisa Anda lakukan untuk membentuk kebiasaan sesuai tujuan Anda adalah membuat jadwal latihan fitness, pergi ke tempat gym, minum suplemen, minum susu, dan menambah porsi makan.

Contoh 2: Anda ingin diet dan memiliki badan yang langsing. Tindakan yang bisa Anda lakukan untuk membentuk kebiasaan sesuai tujuan Anda adalah membeli timbangan badan, membuat jadwal workout, menentukan menu makanan diet, minum susu diet atau minuman pelangsing, pergi ke tempat gym.

Contoh 3: Anda telah lulus dari perguruan tinggi dan ingin mendapatkan pekerjaan. Tindakan yang bisa Anda lakukan untuk membentuk kebiasaan sesuai tujuan Anda adalah membuat daftar perusahaan yang ingin Anda lamar, mencari buku dan referensi soal-soal tes masuk kerja, belajar simulasi wanwancara dengan HRD, menyiapkan desain CV terbaik Anda untuk melamar kerja.

Menentukan tindakan yang bisa Anda lakukan setelah Anda menentukan tujuan akan memberikan batas yang jelas untuk membentuk kebiasaan. Hal ini berguna agar kebiasaan yang akan Anda lakukan relevan dengan tujuan Anda. 

Jika tidak ada batasan, maka kegiatan Anda dalam melakukan kebiasaan akan kurang efektif walaupun belum tentu juga sia-sia. Kurang efektif disini mempunyai maksud bahwa kebiasaan Anda sulit untuk mencapai tujuan yang Anda tentukan sebelumnya.

Sebagai contoh Anda mempunyai tujuan untuk menjadi fashion designer dalam dua tahun kedepan. Tetapi Anda tidak menentukan tindakan apa yang harus Anda lakukan untuk menjadi fashion designer. Maka besar kemungkinan Anda tidak akan mencapai tujuan Anda tersebut. Tidak menentukan tindakan yang akan Anda lakukan menyebabkan kekosongan waktu. Kekosongan waktu ini bisa membuat Anda melakukan sebuah kebiasaan entah itu kebiasaan baik atau buruk.

Misalnya Anda mengisi kekosongan waktu dengan bermain musik dan berkumpul bersama teman-teman Anda. Dan hal ini Anda lakukan berulang-berulang sehingga menjadi kebiasaan Anda. 

Bisa dipastikan Anda akan kesulitan untuk menjadi fashion designer. Walaupun mungkin Anda akan mendapatkan benefit lain, seperti skill musik bertambah, skill berorganisasi bertambah, keakraban dengan teman Anda bertambah. Sekilas hal-hal tersebut adalah kebiasaan baik, tapi kebiasaan baik itu belum tentu sesuai dengan tujuan Anda.

Masalah bertambah jika yang Anda lakukan justru adalah kebiasaan buruk. Misalnya Anda mengisi kekosongan waktu Anda dengan bermain media sosial sampai berjam-jam. Bermain game dengan durasi waktu yang lama.

Anda seharusnya menentukan tindakan yang Anda lakukan yang sesuai dengan tujuan Anda. Agar semua energi dan fokus Anda tertuju pada tujuan yang Anda tentukan sebelumnya. 

Fokus adalah sesuatu yang penting agar Anda bisa mencapai sebuah tujuan dalam hal apapun. Setelah Anda menentukan tindakan yang akan Anda lakukan, hal selanjutnya adalah membentuk kebiasaan.

Step 3: Membentuk Kebiasaan Baru Sesuai dengan Tindakan yang akan Anda Lakukan

Membentuk kebiasaan baru, ini adalah inti dari berbagai tahapan yang akan Anda lakukan untuk mencapai tujuan. Membentuk kebiasaan baru yang baik juga merupakan hal yang paling penting dari seluruh proses yang ada. 

Mengapa begitu? Hal ini bukan tanpa alasan. Dalam banyak kasus, hampir semua orang melakukan step yang pertama, yaitu menentukan tujuan. 

Begitupun step kedua, sebagian besar orang yang telah menentukan tujuan juga menetapkan tindakan apa yang seharusnya mereka lakukan. Lebih mudahnya kita ambil contoh sebagai berikut.

Banyak orang menentukan tujuan bahwa mereka akan melakukan diet. Kemudian, sebagian orang yang memutuskan diet telah menentukan tindakan bahwa mereka akan membeli timbangan badan, membuat jadwal workout, menentukan menu makanan diet, minum susu diet atau minuman pelangsing, dan pergi ke tempat gym

Namun, berapa banyak orang yang melakukan kebiasaan baru yang sesuai dengan tindakan yang mereka tentukan sendiri? 

Berapa banyak orang yang konsisten makan makanan sehat untuk program diet mereka? Berapa banyak orang konsisten pergi ke tempat gym setelah mereka memutuskan untuk diet.

Ini mungkin mengejutkan Anda, sebagian besar orang pergi ke tempat gym hanya dalam bulan-bulan awal. Hal ini juga yang membuat pelaku bisnis gym berani memberikan promosi harga berlangganan yang sangat murah dalam bulan-bulan awal. Karena pelaku bisnis gym tersebut mengerti kecenderungan pelanggan mereka.

Inkonsistensi membentuk kebiasaan baru bukanlah hal yang aneh. Banyak orang gagal dalam mencapai tujuan mereka bukan karena mereka tidak tahu tindakan apa yang akan mereka lakukan, melainkan karena tidak konsisten dalam menjalankan kebiasaan baru. 

Di era sekarang, di saat aplikasi berbagi video booming, banyak orang berlomba-lomba menjadi konten kreator. Banyak wajah-wajah baru yang kita kenal berhasil dan sukses menjadi populer karena youtube, instagram, tiktok dan sebagainya. Tapi jumlah orang yang gagal menjadi konten kreator juga tidak sedikit.

Orang Berhasil dan Orang yang Gagal Memiliki Tujuan yang Sama

Orang gagal cenderung fokus pada tujuannya. Mereka cenderung ambisius yang secara keliru mengandaikan bahwa tujuan-tujuan ambisius telah mengantar mereka ke kesuksesan. Mereka mengabaikan semua orang yang memiliki tujuan sama tapi tidak berhasil meraih sasaran.

Setiap karyawan di sebuah perusahaan ingin meraih prestasi. jika orang sukses dan orang gagal memiliki tujuan yang sama, berarti tujuan bukan pembeda antara orang yang berhasil dan orang yang gagal. 

Bukan tujuan meraih prestasi yang mendorong karyawan terbaik menjadi unggul dalam sebuah pekerjaan. Tapi ketika menerapkan sistem dengan perbaikan-perbaikan kecil secara terus-meneruslah mereka meraih hasil yang istimewa.

Mulailah dengan Kebiasaan Kecil

“Bila Anda merasa sulit mengubah kebiasaan, masalah bukan terletak pada diri Anda. Masalahnya ada pada sistem Anda. Kebiasaan buruk berulang dan terus berulang bukan karena Anda tidak ingin berubah, tapi karena Anda memiliki sistem yang keliru untuk melakukan perubahan” (James Clear, 2019: 33).

Cara yang paling ampuh untuk membentuk kebiasaan baru adalah mulai dengan melakukan kebiasaan kecil. Jika Anda ingin menjadi karyawan berprestasi, mulailah dengan kebiasaan kecil, datanglah 5 menit lebih awal dari jam datang yang biasanya Anda lakukan. 

Jika Anda ingin membuat badan Anda berotot, jangan buru-buru daftar ke tempat gym dulu, belilah dumbbell kecil dan mulailah angkat beban dirumah dengan jumlah yang sedikit dan tidak memberatkan Anda, tapi bisa Anda lakukan setiap hari. Jika Anda ingin menjadi penulis buku, mulailah dari membangun kebiasaan kecil menulis beberapa paragraf tapi rutin setiap hari.

Anda bisa membuat kebiasaan-kebiasaan kecil menyesuaikan dengan tujuan Anda. Perlu diingat, kebiasaan baru ini haruslah kebiasaan kecil yang tidak memberatkan Anda. Memang dalam jangka pendek, seolah-olah tidak ada kemajuan yang terlihat dengan melakukan kebiasaan kecil. Tapi dalam jangka panjang Anda akan melihat hasilnya.

Fokuslah pada Sistem Membangun Kebiasaan

Ingatlah satu kebiasaan yang sudah Anda lakukan setiap hari. Lalu pikirkanlah, bagaimana dulu kebiasaan itu terbentuk. Mengapa bisa terjadi kebiasaan itu? Apakah kebiasaan yang Anda lakukan sekarang terjadi karena dulu Anda punya tujuan? Misalnya sepulang sekolah atau kerja, Anda melakukan kebiasaan melepas sepatu, melepas kaos kaki, cuci tangan dan kaki, berganti pakaian santai. 

Apakah Anda punya tujuan khusus seperti yang disebutkan diatas? Tentu tidak bukan? Walaupun tanpa tujuan, kebiasaan tersebut bisa memberikan hasil yang positif. 

Singkatnya, tujuan bukanlah hal utama orang berhasil, melainkan kebiasaan yang orang lakukan. Anda bisa sukses jika Anda memiliki banyak kebiasaan baik walaupun tanpa tujuan.

Kebiasaan akan Tertanam di Dalam Pikiran Bawah Sadar Anda

Sesuatu kegiatan jika sudah menjadi kebiasaan, Anda tidak perlu takut kehilangan motivasi. Seseorang terbiasa untuk olahraga ringan dan menghindari makan junk food setiap hari. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka kegiatan tersebut sudah tertanam dalam pikiran bawah sadar orang tersebut. Hasilnya, orang tersebut memiliki tubuh ideal, terhindar dari obesitas dan hidup lebih sehat. 

Jika seandainya orang tersebut mempunyai tujuan diet dan ambisius, dan dalam bulan pertama dia belum melihat hasilnya, maka orang tersebut akan kehilangan motivasi dan melakukan jalan pintas yaitu minum obat diet. Obat diet memberikan hasil yang instan, namun juga memiliki resiko kesehatan yaitu bisa memperberat kerja ginjal Anda.

Jika Anda ingin berhasil dalam tujuan Anda, berfokuslah pada membentuk kebiasaan yang sesuai tujuan Anda. Agar berhasil membentuk kebiasaan baru, lakukan kebiasaan-kebiasaan kecil yang tidak memberatkan Anda dan lakukanlah secara rutin. 

Jika Anda melakukan kebiasaan-kebiasaan kecil, maka secara bertahap kebiasaan itu akan tertanam dalam pikiran bawah sadar Anda. Jika sudah tertanam dalam pikiran bawah sadar Anda, akan ada yang kurang jika Anda tidak melakukannya.

Step 4: Lakukan Evaluasi

Tahap terakhir yang tidak kalah pentingnya yaitu melakukan evaluasi. Evaluasi adalah tindakan untuk mengukur dan menilai tingkat keberhasilan suatu program yang Anda buat. Mengapa evaluasi penting? 

Karena dengan melakukan evaluasi, semua proses membentuk kebiasaan baik yang Anda lakukan bisa sesuai dengan tujuan awal yang Anda harapkan.

Sebagai contoh Anda mempunyai tujuan untuk menjadi penulis buku. Anda kemudian menentukan tindakan yang anda lakukan adalah belajar menulis setiap hari. Anda memulai dengan kebiasaan kecil yaitu menulis 2 paragraf setiap hari. 

Dalam 2 bulan Anda telah menulis 1 bab. Setelah 2 bulan, Anda menilai dan mengukur apa yang bisa mendukung dan menghambat Anda dalam menulis. Itulah yang disebut evaluasi.

Dari evaluasi yang Anda lakukan, Anda menemukan hambatan bahwa Anda kurang bahan referensi untuk menyelesaikan tulisan Anda. Sebagai solusinya Anda membeli buku yang berkaitan dengan tulisan Anda. Dengan membeli buku baru, Anda mendapatkan referensi dan inspirasi baru sehingga Anda selanjutnya bisa menyelesaikan 4 paragraf dalam sehari.

Demikian penjelasan mengenai cara membangun kebiasaan baik step by step. Jika Anda bisa melakukan setiap tahapannya dengan baik, maka Anda akan mendapatkan kemajuan dalam diri Anda. Jika Anda memulainya di awal tahun, maka di akhir tahun Anda akan menjadi pribadi yang berbeda. 

Dengan mengubah pola kebiasaan Anda, akan sangat mungkin Anda akan sukses dalam mencapai tujuan-tujuan yang Anda buat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun