'Sorry ya, kalo selama disini gua nyusahin.'Â
'Memang.'Â
Petang itu, keduanya duduk di teras rumah. Untuk pertama kali, menikmati bebunyian beribu makna yang tak terbaca. Tapi sorot mata keduanya menabur perasaan dan luka yang sama.Â
Tengah malam, sendirian di kamar, Thief tertegun. Besok, ia dan Zydic akan berpisah. Laki-laki itu akan kembali ke pelukan gadisnya. Zydic beruntung. Pemuda urakan tidak jelas macam dia bisa menarik hati seorang gadis berwajah dewi berhati malaikat. Blossom berasal dari keluarga konglomerat dengan gelar bangsawan Salvatore. Kekayaannya unlimited.Â
Tidak ada keberuntungan yang lebih dari pada ini.Â
Ctak!Â
Kaget, Thief menoleh mendapati lampu ruang tengah tiba-tiba menyala. Disusul dengan terbukanya pintu kamar. Di lawang, Zydic menatap Thief waswas sembari menekan bibir dengan telunjuk. Silent Lily mencoret tinta sihir yang tinggal sedikit.Â
'Aktifin monsu, siapin weapon. Kita bakalan kena attack sebentar lagi.'Â
Thief terperanjat.Â
'Siapa musuhnya?'Â
'Coba pake item pelacak. Ada lebih dari selusin monster liar Giganta bakalan kemari.'