Mohon tunggu...
faiza baru
faiza baru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki minat pada bola voli dan naik gunung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3 Januari 2024   18:30 Diperbarui: 3 Januari 2024   18:39 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Dasar Profil Pelajar Pancasila Dalam Pendidikan Kewarganegaraan.

Teori dasar profil siswa pancasila dalam pendidikan kewarganegaraan, ada beberapa teori yang  menjadi landasan analisis.

1.Teori Pendidikan Karakter:  Teori ini menekankan bagaimana pendidikan kewarganegaraan mengembangkan karakter siswa.  Dimungkinkan untuk menciptakan bentuk yang sesuai dengan karakter dan nilai-nilai Pancasila. Teori-teori seperti teori pengembangan karakter moral  Lawrence Kohlberg dan teori pengembangan karakter sosial  Bandura  memberikan wawasan yang berharga di sini.

2.Teori Pendidikan Kewarganegaraan: Teori-teori  pendidikan kewarganegaraan, seperti teori pendidikan kewarganegaraan Westheimer dan Kahne serta teori  pengembangan kewarganegaraan Judith Toney Pluta, menjelaskan bagaimana pendidikan kewarganegaraan Dapat memberikan dasar untuk memahami cara kerja dan cara kerja pendidikan kewarganegaraan. dapat mencapai hasilnya.  Profil Mahasiswa Pancasila Tujuan.

3.Teori Konstruktivis: Pendekatan konstruktivis menekankan pentingnya pembelajaran  aktif dan pemahaman  mendalam. Teori ini dapat diterapkan untuk memahami bagaimana siswa dapat membangun pemahamannya terhadap nilai-nilai Pancasila melalui pengalaman langsung, diskusi, dan refleksi.

4.Teori pembelajaran transformatif: Teori pembelajaran transformatif Jack. Mezirow  memahami bagaimana pendidikan kewarganegaraan menyebabkan perubahan pandangan dan sikap siswa terhadap diri  sendiri, masyarakat, dan negara.

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Siswa Sekolah Dasar

Peran dapat didefinisikan sebagai aspek dinamis dari posisi. Ketika seseorang memenuhi tugas, hak, dan tanggung jawabnya sesuai dengan jabatannya, maka ia telah memenuhi perannya. (Orenstein dkk., 1984). Peran mencakup norma dan lokasi yang terkait dengan suatu posisi. Peran adalah sebuah konsep tentang apa yang dapat dilakukan seseorang Pancasila merupakan landasan dan ideologi bangsa Indonesia serta memegang teguh prinsip-prinsip kehidupan berbangsa.

Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan dijelaskan secara rinci dalam pasal-pasalnya. Dengan kata lain nilai-nilai  Pancasila adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman kehidupan bernegara dan berbangsa di bidang pendidikan dan hukum, Politik, Ekonomi, Seni, Budaya, Masyarakat (Hidayat, 2015). Negara ini membutuhkan generasi yang benar-benar mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, semakin hari kita melihat tanda-tanda  nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita semakin merosot. Misalnya saja, terdapat banyak tindakan kekerasan dimana-mana, termasuk di sekolah dan masyarakat pada umumnya, dan pengaruh sosial/kelompok sebaya menjadi semakin menonjol di kalangan remaja yang melakukan kekerasan, dan banyak remaja yang beralih ke produk haram, dan perilaku merusak diri sendiri (seperti tato). Kecemburuan terhadap orang lain, benih kebencian ditaburkan, perilaku tidak jujur semakin meningkat, pedoman moral semakin kabur, dan  etos kerja semakin memburuk, era digitalisasi ini memberikan dampak besar terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat pada umumnya. Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengimplementasikan makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antara lain:  

1) Iman kepada Tuhan yang Esa.

Sila I, atau "iman kepada satu Tuhan". Sejak  dahulu kala, masyarakat Indonesia tidak pernah berhenti mempercayai Tuhan. Perintah pertama ini berisi nilai-nilai yang mengaktifkan empat perintah lainnya. Bangsa ini didirikan untuk mewujudkan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kegiatan bernegara yang berdasarkan Pancasila,  negara menjamin hak warga negaranya untuk mengamalkan keyakinan yang dianutnya. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran  SDN Tanah Merah yang mengamalkan nilai-nilai Sila I Pancasila sudah diterapkan budaya salam dan doa sebelum dan sesudah pembelajaran. Kegiatan ini selalu berlangsung setiap hari. Pembelajaran diawali dengan  kegiatan seperti membaca surat pendek bagi umat islam dan mendoakan bagi non muslim. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa para siswa tidak saling mengganggu saat melakukan kegiatan sholat, menunjukkan toleransi antara siswa Muslim dan non-Muslim. Selain itu,  sekolah juga mengadakan salat duha dan salat zuhur berjamaah di masjid sekolah. Siswa sudah terbiasa  mengikuti kegiatan ini setiap hari, sehingga tidak perlu diminta oleh guru. Mereka langsung menuju masjid pada setiap waktu salat. Pada saat kegiatan salat, kegiatan dzikir dan pembacaan doa berjamaah juga dilaksanakan dengan bimbingan dan pengawasan guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun