Mohon tunggu...
Faiz FurqonIzzuddin
Faiz FurqonIzzuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Mahasiswa Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pilar Energis Untuk Masa Depan Energi dan Ekosistem Laut

13 Desember 2024   00:34 Diperbarui: 13 Desember 2024   00:34 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Konsep ekonomi biru (blue economy) menempatkan laut sebagai pusat pembangunan berkelanjutan. Teknologi menjadi kunci untuk mendukung ekonomi biru, baik dalam pemanfaatan sumber daya kelautan yang berkelanjutan maupun perlindungan ekosistem laut. Misalnya, teknologi aquaculture pintar menggunakan sensor dan AI untuk memantau kesehatan ikan, kualitas air, dan pemberian pakan secara efisien. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil produksi tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan akuakultur. Salah satu penerapan teknologi dalam ekonomi biru adalah aquaculture pintar. Sensor dan AI digunakan untuk memantau kesehatan ikan, kualitas air, dan efisiensi pemberian pakan. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan budidaya laut.

c. Inovasi Teknologi Masa Depan Integrasi Teknologi Cerdas

Ke depan, integrasi teknologi cerdas seperti blockchain dan big data diharapkan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan migas dan kelautan. Blockchain, misalnya, dapat digunakan untuk melacak rantai pasok hasil laut dan menjamin bahwa produk berasal dari praktik yang berkelanjutan. Teknologi cerdas seperti blockchain, big data, dan AI diproyeksikan akan semakin mendominasi pengelolaan sumber daya migas dan kelautan. Blockchain, misalnya, dapat digunakan untuk melacak asal-usul hasil laut, memastikan transparansi, dan mencegah penangkapan ikan ilegal. Selain itu, penggunaan big data akan memungkinkan analisis pola cuaca dan gelombang untuk meningkatkan keamanan navigasi dan eksplorasi laut. AI juga diharapkan dapat digunakan dalam sistem prediksi kebocoran minyak atau kerusakan infrastruktur bawah laut. Big data membantu memprediksi perubahan lingkungan laut, seperti pola cuaca, arus, dan gelombang, sehingga meningkatkan keamanan operasi offshore. AI juga diharapkan menjadi solusi untuk mendeteksi kebocoran minyak atau kerusakan infrastruktur bawah laut secara real-time.

Kesimpulan: Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan

Teknologi migas dan kelautan adalah kunci untuk menghadapi tantangan global di bidang energi dan lingkungan. Inovasi teknologi memungkinkan eksploitasi sumber daya alam dengan cara yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan.

Namun, keberlanjutan hanya dapat tercapai melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat global. Dengan memanfaatkan teknologi dan pendekatan yang terintegrasi, kita dapat memastikan bahwa sumber daya migas dan kelautan tetap menjadi pilar pembangunan ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun