Sumber daya kelautan menghadapi berbagai tantangan, seperti polusi, overfishing, dan dampak perubahan iklim. Untuk mengatasi ini, teknologi pengelolaan berbasis data sangat diperlukan. Penggunaan satelit untuk memantau perubahan suhu permukaan laut dan polusi adalah salah satu contoh bagaimana teknologi membantu melindungi laut.
Teknologi lain seperti sistem pengawasan berbasis AI digunakan untuk mendeteksi aktivitas ilegal seperti penangkapan ikan secara berlebihan atau pencemaran laut. Alat ini dapat memberikan peringatan dini dan memungkinkan tindakan pencegahan lebih cepat.
3. Sinergi antara Teknologi Migas dan Kelautan
a. Offshore Drilling dan Energi Alternatif
Industri migas dan kelautan memiliki banyak titik persinggungan, terutama dalam hal offshore drilling. Pengeboran lepas pantai, meskipun fokus utamanya adalah migas, sering kali menjadi tempat eksperimen untuk teknologi energi terbarukan, seperti instalasi turbin angin atau platform energi gelombang.
b. Teknologi Bersama untuk Efisiensi Operasional
Baik migas maupun kelautan sama-sama membutuhkan teknologi yang kuat untuk beroperasi di lingkungan ekstrem. Teknologi seperti ROV (Remotely Operated Vehicle) digunakan dalam kedua industri untuk memeriksa dan memperbaiki infrastruktur bawah laut.
4. Masa Depan Teknologi Migas dan Kelautan
a. Transisi ke Energi Terbarukan
Meski migas masih menjadi sumber energi utama, tekanan global untuk mengurangi emisi karbon telah mendorong perusahaan migas berinvestasi dalam energi terbarukan. Banyak perusahaan migas kini memanfaatkan infrastruktur offshore mereka untuk pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga angin dan solar terapung.
b. Ekonomi Biru sebagai Pilar Pembangunan