Untuk hal ini, karena singkatnya waktu yang bertepatan dengan akhir tahun, dimana semua instansi perijinan biasanya melakukan agenda tutup buku tahunannya. Sehingga hanya bisa mencapai tahap pembuatan kelengkapan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) pelaku usahanya saja.
Teknologi Tepat Guna dari Limbah UMKM sebagai upaya ketahanan pangan
Laksana pepatah kuno yang mengatakan bahwa “tak ada rotan, akarpun jadi” yang artinya sesuatu yang menurut orang lain tidak bermanfaat, harus bisa kita manfaatkan dan bernilai ekonomi.
Konsep analisis berulang untuk menyelesaikan sebuah masalah atau OODA (Observe, Orient, Decide, dan Act) Loop merupakan salah satu metode berpikir bisnis yang mungkin juga akan sangat bermanfaat di era pandemi seperti sekarang ini, karena dengan melakukan kajian berulang terhadap sebuah masalah, maka kita akan mendapatkan sebuah hasil yang signifikan.[9]
Melalui cara tersebut, pemilik UMKM dan penulis bersepakat untuk mencoba memanfaatkan hasil limbah olahan kayu dari produk UMKM Griya Kreatif Sekawan akan kami manfaatkan sebagai komponen tambahan dalam pembuatan “Alat Cuci Tangan Sensor” di bodi utama alat tersebut. Selain ringan, tanpa biaya untuk mendapatkannya karena dari limbah kayu dan ramah lingkungan.[10]