Mohon tunggu...
Faisal L. Hakim
Faisal L. Hakim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat harmoni

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Gaya Rambut dan Subjektivitas Kepala

26 Mei 2016   14:45 Diperbarui: 27 Mei 2016   00:14 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak menyukai semuanya. Sebab, bagi saya, gaya rambut ideal adalah yang selaras. Kalau dengan tradisional lebih selaras, kanapa dipaksa moderen? Jangan berpikir bahwa pandangan saya kategori “sepantasnya”. Ini beda. Sebab, penautan saya terhadap rambut lebih kepada estetikanya yang tentu saja membawa kepantasan dengan sendirinya.

Subjektivitas dan cara pandang memang berpotensi konflik jika tanpa diimbangi kedinamisan, keselarasan hati dan pikiran, dan pengetahuan.

Beberapa orang datang dengan subjektivitas terlalu akut untuk kepalanya. Ilmu yang saya pelajari pun ditolak. Penawaran tulus saya pupus. Saya bisa apa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun