Saya tidak menyukai semuanya. Sebab, bagi saya, gaya rambut ideal adalah yang selaras. Kalau dengan tradisional lebih selaras, kanapa dipaksa moderen? Jangan berpikir bahwa pandangan saya kategori “sepantasnya”. Ini beda. Sebab, penautan saya terhadap rambut lebih kepada estetikanya yang tentu saja membawa kepantasan dengan sendirinya.
Subjektivitas dan cara pandang memang berpotensi konflik jika tanpa diimbangi kedinamisan, keselarasan hati dan pikiran, dan pengetahuan.
Beberapa orang datang dengan subjektivitas terlalu akut untuk kepalanya. Ilmu yang saya pelajari pun ditolak. Penawaran tulus saya pupus. Saya bisa apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H