Kebetulan saat masih waktu istirahat. Bapak pun segera membalas pesan Ibu.
"Baik, bu. Coba nanti saya minta Adi untuk pasang aplikasi pengingat. Ibu yang sabar ya. Semoga Adi nanti Adi bisa lebih disiplin. Amin."
Saat makan siang, Adi menerima pesan dari Bapak. Adi pun segera memasang aplikasi pengingat. Adi coba mengaktifkan pengingat pada setiap kegiatannya. Adi mulai dengan mengatur pengingat untuk bangun tidur, mandi, sarapan, dan berangkat sekolah. Adi juga mengatur pengingat untuk tidur siang, les, mandi sore, makan malam, belajar dan tidur. Lengkap sudah.
Siang itu, seperti biasanya, ibu mengingatkan Adi untuk tidur siang. Adi heran mengapa aplikasi pengingatnya tidak berbunyi. Adi memeriksa kembali pengaturan waktu untuk pengingat bangun tidur siang. Adi mengaturnya pada pukul 02.00. Adi yakin nanti pada pukul dua siang, HPnya akan membangunkannya dengan nada dering pilihannya. Adi sengaja memilih dan nada dering sirine. Menurut Adi suara sirine akan lebih mudah membangunkannya walaupun sedang tertidur lelap.
Sudah pukul dua siang. Adi belum bangun. Ibu memeriksa tempat tidur Adi. Ibu akan menggoyang-goyang tubuh Adi agar terbangun, tapi tidak jadi.
"Ah biarlah Adi tidur. Lagian tadi Adi tidak berpesan minta dibangunkan. Mungkin sore ini les Adi sedang diliburkan. Kalau saya bangunkan, nanti Adi malah sibuk dengan HPnya lagi." Begitu kata Ibu dalam hati.
Ibu sengaja menghidupkan kipas angin di kamar Adi.
"Tidurlah yang nyenyak, Nak. Jangan terlalu sering main HP," kata Ibu dalam hati.
Ibu pun melangkah pelan-pelan keluar kamar. Ibu juga menutup pintu kamar dengan pelan-pelan.
Dua jam kemudian, Ibu masuk kamar Adi lagi. Ternyata Adi sudah bangun dan sedang asyik dengan HPnya.
"Siang tadi, Adi tidak ada kegiatan?" tanya ibu.