"Sekarang sapuku bisa terbang lagi. Ayo, Budi, kita naik sapu ini. Kita terbang ke rumah burung itu."
Siti menunjuk ke atas pohon nangka.
"Kau berdiri di belakangku. Aku yang jadi pilotnya."
Mereka berdua berdiri di atas rambut sapu. Siti memegang tangkai sapu.
"Awas pegangan!" Budi pegangan pada pundak Siti.
"Siti... Sapu ini tidak bisa terbang."
"Rusak sih."
"Sapu memang tidak bisa terbang. Yang bisa terbang itu burung. Lihat itu!" Budi menunjuk burung merpati. Burung merpati terbang dari atas atap. Dia hinggap di tanah lalu terbang lagi.
"Siti, kalau mau terbang, jadi burung saja."
"Mengapa ?"
"Burung bisa terbang. Sapu tidak bisa."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!