Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sapu Terbang

7 Oktober 2024   10:04 Diperbarui: 7 Oktober 2024   10:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayo kita terbang ke rumah burung itu."

Burung masih berkicau.

Siti melihat sapu terbangnya.

"Mengapa kamu tidak bisa terbang cepat? Ayo tolong aku. Antarkan aku ke rumah burung itu. Dia sedang sarapan bersama keluarganya." Siti menarik tangkai sapu keras sekali.

Klak ! Tangkai sapu patah.

"Kau kenapa, Sapu? Oo. Kalau begini, Kau harus dibawa ke bengkel. Tapi dimana bengkel sapu terbang?"

Budi lewat di jalan depan rumah Siti. Budi sedang lari pagi bersama bapaknya.

Siti berteriak "Budi!"

Budi menoleh. Budi menemui Siti. Siti menunjukkan sapunya kepada Budi. Sapu itu patah menjadi dua.

"Ayo kita perbaiki."

Budi mencari tali. Siti memegangi sapu. Budi mengikatnya dengan tali. Jadi. Sapu tersambung kembali. Siti senang sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun