Mohon tunggu...
Fahrijal Nurrohman
Fahrijal Nurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hey there! I am using Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Rembulan di Kelopak Matamu #2

8 Agustus 2022   06:30 Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:40 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Enak aja", Balas Pak Slamet sambil manyun. Lucu melihat kumisnya bergerak-gerak.

"Hahaha. Saya hanya bercanda pak, tidak usah dibawa hati atuh", Ali berpamitan kepada Pak Slamet dan menyelesaikan pembayaran di Buk Rum.

"Monggo Buk Rum, Pak Slamet, saya pamit dulu. Assalamu'alaikum", punggung Ali meninggalkan warung Buk Rum.

"Iya Ali. Wa'alaikumussalam", balas Pak Ali dan Buk Rum hampir bebarengan.

***

Walaupun tempat tinggal Ali melewati gang yang sempit, tapi ketika sudah sampai di ujungnya terdapat kampung yang lumayan bersih dan asri. terdapat berbagai macam tumbuhan dan bunga di depan rumah tiap warganya. Hal ini tidak lepas dari kontribusi tiap warganya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Jarak antara kontrakan Ali dan mushola lumayan dekat, hanya membutuhkan waktu 10 menit saja. Oleh sebab itu Ali tidak perlu repot-repot mengeluarkan motor hanya untuk pergi kesana. Sesampainya di kontrakan, Ali segera menyalakan komputer untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Sepertinya mandi dulu enak nih. Biar nggak ngantuk", pikir Ali. Tanpa berpikir panjang, Ali segera meraih handuk yang dia jemur di teras kontrakan. Kemudian dia bergegas menuju kamar mandi sambil menyetel musik-musik jadul. Entah kenapa dia berbeda dengan remaja lain seusianya. Disaat remaja lain masih senang berjalan-jalan, dia malah fokus untuk bekerja.

Disini di batas kota ini

Ingin kutuliskan surat untukmu

Biar engkau mengerti perjalanan hidupku

Di dalam menggapai cita-cita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun