Mohon tunggu...
fahmi ramdani
fahmi ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa STIABI Riyadlul 'Ulum Wadda'wah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ilmu Nahu dalam Memahami Al Quran

18 Maret 2022   03:00 Diperbarui: 18 Maret 2022   03:24 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Al-Quran diterangi cahaya matahari (Sumber: Quran Islam Buku - Foto gratis di Pixabay )

2. Cara untuk memahami Sakal/harakat Al-Quran.

Ilmu Nahu juga berperan penting dalam memahami Sakal/harakat Al-Quran. Walaupun tidak diragukan lagi terdapat kata atau ayat Al-Quran yang tidak sesuai dengan kaidah ilmu Nahu. Sebagai contoh ayat berikut ini:

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Quran, Surah Al-Fatihah [1]: 1)

Kata Al-Hamdu dalam ilmu Nahu diberikan hukum Rafa’ karena posisinya sebagai Mubtada' (salah satu kedudukan/posisi kata yang harus di- Rafa’-kan). Ciri Rafa’-nya adalah Dammah karena bentuk katanya adalah Isim Mufrad (salah satu kata yang ciri Rafa’-nya Dammah). Oleh karena itu,  harakat huruf terakhir kata Al-Hamdu berharakat Dammah.

Kata Lillahi (kata Allah yang dimasuki huruf Lam) dalam ilmu Nahu diberi hukum Khafad /Jarr. Karena kedudukannya sebagai Majrur (kata yang di-Jarr-kan) dari salah satu huruf Jarr, yaitu Lam. Ciri Jarr-nya adalah Kasrah karena bentuk katanya adalah Isim Mufrad (salah satu kata yang ciri Jarr-nya Kasrah). Oleh karena itu, harakat huruf terakhir kata Lillahi berharakat Kasrah.

Kata Rabi dalam ilmu Nahu diberi hukum Jarr, karena posisinya sebagai Badal (salah satu kedudukan/posisi kata yang harus di- Jarr-kan) dari kata Lillahi. Ciri Jarr-nya adalah Kasrah karena bentuk katanya adalah Isim Mufrad. Maka karena itulah harakat huruf terakhir kata Rabi berharakat Kasrah.

Kata Al-‘Alamin dalam ilmu Nahu diberi hukum Jarr, karena kedudukannya sebagai Muḍāf Ilaih (salah satu kedudukan/posisi kata yang harus di-Jarr-kan) dari Muḍāf-nya, yaitu kata Rabi. Ciri Jarr-nya adalah huruf Ya’ karena bentuk katanya adalah Jamak Muzakar Salim (salah satu bentuk kata yang ciri Jarr-nya adalah huruf Ya’). Oleh karena itu, kata Al-‘Alamin huruf akhirnya adalah huruf Ya’ dan Nun. Adapun huruf Nun di sini berfungsi menjadi pengganti tanwin pada bentuk Isim Mufrad- nya, yaitu ‘Alamun (عَالَمٌ).

Dari contoh-contoh di atas, terlihat jelas bahwa ilmu Nahu sangat berperan penting dalam memahami alasan bagaimana kata dalam teks Al-Quran bisa berharakat Dammah, Fatah, dan Kasrah.

3. Mengantisipasi kesalahan membaca Al-Quran.

Ilmu Nahu juga berperan penting dalam mengantisipasi kesalahan dalam membaca Al-Quran. Karena seseorang yang memahami dan mampu mengaplikasikan ilmu Nahu terlebih bila ia juga mengerti bahasa arab bisa mengetahui kedudukan suatu kata dalam Al-Quran. Ketika mengetahui kedudukannya, maka ia juga akan mengetahui bacaannya yang benar. Sebagai contoh ayat berikut ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun