Membuat pagi tak lagi sesejuk embun menetas dan lembabnya batu
Kalian berbuat anarki di pagi hari dengan tanpa disiadari
Sorenya kalian tertunduk lemas di bawah langit karena hari semakin semu
Berharap esok hari libur dan hanya akan menikmati dengan masalah dan secangkir kopi
Sore bertemu sore lalu siang bertemu siang dilanjut malam bertemu malam pun demikian pagi berjumpa pagi
Sudahkah kalian bersyukur untuk setiap nikmat Tuhan dalam hidup yang fana ini?Â
Cibeber, 24 Agustus 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H