Mohon tunggu...
Fahmi Nur Ibrahim
Fahmi Nur Ibrahim Mohon Tunggu... Penulis -

Hanya seorang blogger yang berusaha menjadi orang sholeh dengan menulis | @fahminuribrahim

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi Hari di Lautan Anarki

24 Agustus 2016   07:34 Diperbarui: 24 Agustus 2016   08:21 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Car Free Day Bandung. Sumber: ishubkominfo.surakarta.go.id

Ada rintik mentari perlahan pudar di sunyi pagi

Langit basah tak kunjung hujan dan hanya menutup sendu

Terlihat jauh fatamorgana banjir kusangka hanya pantulan mentari

Jalanan tak berujung hanya penuh dengan macam-macam debu

Orang-orang bising dengan antrean kendaraan penuh variasi di ujung jalan tak bertepi

Memacu gairah agar muka tak terasa malu jika tepat di tujuan tepat waktu

Tak peduli macam apapun tindakan pagi dilewati

Aksesoris dasi dengan paduan warna cocok terselip di antara kerah baju

Hilir mudik lautan manusia semakin siang semakin anarki

Macet menambah keluh kesah dari sisa semangat tak menentu

Sampai kapan kalian akan terus berkelakuan seperti ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun