Mohon tunggu...
Noor Fahima Rahmawati
Noor Fahima Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Banyak jalan yang bisa ditempuh, cukup berusaha dan berdoa kunci utamanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secangkir Hikmah, Nikmatnya Kopi

28 November 2024   17:20 Diperbarui: 30 November 2024   15:16 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kopi dan kitab kuning (Sumber: pinterest.com/adawa_salafia)

"Betul sekali. Sebagai seorang muslim, kita punya kewajiban untuk meneliti kebenaran suatu hadits. Jangan hanya karena kita suka dengan isi hadits, lalu kita langsung mempercayainya. Kita harus cek dulu sanadnya, matannya, dan konteksnya." Jawab Faris.

"Bagaimana cara kita memastikan sebuah hadits itu shahih, Ris?" Tanya Ali.

"Ada beberapa cara, Kang. Kita bisa bertanya kepada para kyai yang ahli hadits, atau kita bisa mencari referensi di kitab-kitab hadits yang shahih seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Kita juga bisa memanfaatkan teknologi, banyak aplikasi atau website yang bisa membantu kita untuk memeriksa keaslian sebuah hadits." Terang Faris pada Ali.

"Wah, ternyata banyak juga ya yang harus kita perhatikan. Berarti aku harus lebih teliti lagi dalam mencari ilmu." Kata Ali antusias.

"Tentu saja, Kang. Ingat, ilmu itu ibarat harta karun. Kita harus mencarinya dengan sungguh-sungguh dan berhati-hati. Jangan sampai kita salah jalan karena tergiur oleh harta karun palsu." Nasehat Faris.

“Iya benar juga katamu. Tapi ini sudah menjadi kebiasaanku atau mungkin tradisi, karena kopi bagaikan kekasih yang setia menemaniku bersama dengan kitab kuning ini, jadi sulit untuk mengubahnya dan untungnya lambungku tidak bermasalah.” Papar Ali memeluk kitab kesayangannya.

"Kang, saya masih kurang setuju dengan pandanganmu tentang kopi sebagai tradisi yang sulit diubah. Kita sebagai muslim harus terbuka pada perubahan dan selalu berpegang pada dalil yang shahih." Sahut Faris

"Aku mengerti, Ris. Tapi tradisi itu kan terbentuk dari kebiasaan yang sudah lama dilakukan. Memang benar kita harus selalu mencari dalil yang shahih, tapi tradisi itu juga bagian dari warisan yang perlu kita jaga." Jawab Ali menyangkal penututuran Faris.

"Aku setuju bahwa tradisi itu penting, tapi kita harus bisa memilah mana tradisi yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam, dan mana yang hanya kebiasaan belaka. Minum kopi di pagi hari sebelum makan, menurutku, lebih kepada kebiasaan daripada tradisi yang bernilai." Tutur Faris.

"Tapi, Ris, di pesantren ini banyak kyai yang juga memiliki kebiasaan minum kopi di pagi hari. Mereka adalah orang-orang yang sangat alim dan paham agama. Apakah kita bisa mengatakan bahwa kebiasaan mereka itu salah?" Tanya Ali keheranan.

"Tentu saja tidak, Kang. Mungkin mereka memiliki alasan tersendiri atau mungkin mereka belum mengetahui hadits yang shahih tentang hal ini. Tapi itu tidak berarti kita harus ikut-ikutan. Kita harus mencari tahu sendiri dan mengambil kesimpulan berdasarkan dalil yang shahih." Jawab Faris meyakinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun