Catatan I-Tsing tentang Ho-ling
Pada abad ke-7, kerajaan Ho-ling memegang peranan penting dalam hal budaya dan keagamaan. Hal ini sebagaimana yang dicatat I-Tsing (seorang bhiksu Buddha Tionghoa yang mengunjungi Nusantara dan menetap 6-8 bulan pada tahun 671, sebelum kemudian melanjutkan perjalanannya ke India), dalam bukunya "Ta-t'ang-si-yu-ku-fa-kao-seng-ch'uan," yang disusunnya pada tahun 691-692, kemudian diterjemahkan Prof. Chavannes (1894) ke dalam bahasa Perancis dengan judul "Memoire a l'epoque de la grande dynastie Tang sur les religieux eminents qui allerent chercher la Loi dans les pays d'Occident."
Dalam memoire.., I-Tsing mencatat bahwa seorang Pendeta Tionghoa Hwuai-ning pada tahun 644/645 secara khusus berangkat dari Tiongkok menuju Ho-ling untuk menerjemahkan bagian penutup Nirwanasutra, yang menguraikan pembakaran jenasah Buddha dan pengumpulan peninggalan-peninggalannya. (Slamet Muljana: Sriwijaya, 1960; 2006; 2008; 2011).
Dalam masa tiga tahun (664/5 - 667/8) upaya penerjemahan tersebut, Pendeta  Hwuai-ning bekerjasama dengan seorang pendeta Ho-ling bernama Yoh-na-po-to-lo, yang kemudian oleh banyak sejarawan ditafsirkan sebagai Jnanabhadra sebagai bentuk nama Sanskerta.
Ketika penerjemahan itu selesai, Hwui-ning memerintahkan pendeta muda Yun-ki untuk membawanya pulang ke Tiongkok. Setelah Yun-ki menyelesaikan tugasnya, ia berlayar kembali ke Ho-ling.
Sesampainya di Ho-ling, Pendeta Hwui-ning telah berangkat ke India. Selanjutnya Yun-ki tinggal sepuluh tahun di negeri laut selatan (Ho-ling), menjadi murid Yoh-na-po-to-lo (Jnanabhadra). Ia mempelajari bahasa Ku-lun dan paham bahasa Sanskerta.
Ketika I-Tsing menulis bukunya, Memoire, Yun-ki tinggal di Shih-li-fo-shih dan berumur 30 tahun. (Slamet Muljana, Sriwijaya).
Di dalam buku I-Tsing lainnya, "Nan-hai-chi-kuei-nai-fa-chu'an," yang kemudian diterjemahkan J. Takakusu (1896) ke dalam bahasa Inggris dengan judul "A Record of the Buddhist Religion as Practiced in India and the Malay Archipelago," terdapat petunjuk mengenai letak kerajaan Ho-ling, walaupun bisa dikatakan samar-samar.
Dalam buku tersebut (Record...), I-Tsing merinci beberapa nama negeri di Nusantara dari posisi arah barat ke timur, yang kemudian oleh Takakusu, dalam buku terjemahannya, mengidentifikasi nama negeri dengan penulisan Hanzi tersebut sebagai transkripsi nama wilayah tertentu di Nusantara. Berikut kutipannya...
Berita-berita dari zaman Dinasti tangÂ
Catatan dari Dinasti Tang dikenal ada dua versi. yakni Ch'iu-T'ang shu dan Hsin T'ang shu (618-906 M).
Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia - Zaman kuno (edisi pemutakhiran, 2008) dirangkum Berita tentang Holing sebagai berikut...