Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Esensi Bahasa Adam

20 Februari 2019   08:28 Diperbarui: 20 Februari 2019   16:56 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai fakta fungsi bahasa sebagai instrument berpikir manusia, mungkin akan timbul pertanyaan; apakah informasi data yang dapat kita akses di Lauh Mahfuzh hanyalah data informasi yang ter-upload dari bahasa yang kita ketahui saja? Jawabnya, tentu saja tidak.

Menurut riset terbaru, diperkirakan ada 7000 bahasa yang ada di dunia saat ini. Namun pun demikian, dari literatur yang ada, kita ketahui bahwa pada awalnya manusia berbicara dalam satu bahasa. Hal ini dikisahkan Al Kitab Kejadian 11 (1-9):

Pada awalnya, orang-orang di seluruh dunia hanya memiliki satu bahasa dan menggunakan kata-kata yang sama. Saat orang bergerak ke arah timur, mereka menemukan dataran di Shinar dan menetap di sana. 

Mereka berkata satu sama lain, "Ayo, mari kita membuat batu bata dan memanggangnya secara menyeluruh." Mereka menggunakan batu bata, bukan batu, dan ter untuk mortir. 

Kemudian mereka berkata, "Mari, mari kita membangun sebuah kota, dengan menara yang mencapai ke langit, sehingga kita dapat membuat nama untuk diri kita sendiri, jika tidak kita akan tersebar di seluruh permukaan bumi." 

Tetapi TUHAN turun untuk melihat kota dan menara yang dibangun orang-orang. Tuhan berkata, "Jika sebagai satu orang yang berbicara bahasa yang sama mereka telah mulai melakukan ini, maka tidak ada yang mereka rencanakan untuk dilakukan tidak mungkin bagi mereka. Ayo, mari kita turunkan dan membingungkan bahasa mereka sehingga mereka tidak akan saling memahami." 

Jadi, Tuhan menyebarkan mereka dari sana ke seluruh bumi, dan mereka berhenti membangun kota. Itulah sebabnya mengapa kota itu disebut Babel, karena di sanalah Tuhan membingungkan orang-orang dengan bahasa yang berbeda. Dengan cara ini dia menyebarkannya ke seluruh dunia.

Saya berpikir bahwa tentunya setiap morfologi bahasa yang terjadi dari sejak awal hingga hari ini, dari satu bahasa menjadi ribuan bahasa, dan bahwa karena hal itu pada dasarnya berlangsung di akal manusia, maka bisa dikatakan semua proses itu terekam juga di pusat server Alam semesta. 

Jadi apapun bahasa yang digunakan manusia ketika berpikir, pusat server alam semesta akan tetap mengenalinya, lalu mentransformasinya menjadi data informasi yang sifatnya umum, sehingga dapat diakses oleh setiap orang dari beragam pengguna bahasa di dunia. 

Tentu saja ini hanyalah suatu bentuk perkiraan yang sebisa mungkin diupayakan untuk memahami pusat server alam semesta yang sangat misterius tersebut. Setidaknya pola-pola kerja demikianlah yang dapat kita jumpai dalam kehidupan nyata kita, yaitu pada sistem kerja internet dewasa ini.

Demikianlah, bahasa  sebagai "kumpulan nama-nama" yang diajarkan Sang Pencipta kepada Nabi Adam, menjadi sesuatu yang sangat vital dalam kehidupan fisik dan metafisik manusia dari awal hingga akhir kehidupan nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun