SIAPA SAJA SEBENARNYA YANG BISA MENJADI TERSANGKA PEMBUNUHAN
Bila ada seseorang ditemukan dalam kondisi tewas di jalan atau di sebuah rumah kosong maka polisi ataupun forensik  pasti akan menentukan penyebab kematiannya. Misalnya dipastikan korban dibunuh karena terlihat jelas dari luka yang ada di jasadnya. Disamping korbanpun ada senjata tajam yang tercecer. Maka untuk mencari siapa pembunuhnya langkah pertama yang  dilakukan polisi adalah mencari tahu siapa saja yang terakhir bertemu dengan korban.
Siapapun orangnya, apakah itu hanya seseorang yang kebetulan lewat, apakah itu tetangganya, apakah itu temannya atau apakah itu keluarganya/saudaranya, kesemuanya berpotensi sama yaitu salah satu dari mereka bisa menjadi Tersangka Pembunuhnya.
Tidak perduli apakah orang itu adalah Haji/Pendeta, tidak perduli orang itu sangat kaya raya, tidak perduli apakah orang itu dokter atau polisi atau Presiden sekalipun, bila memang ia adalah orang yang terakhir bertemu korban maka orang itu bisa saja dijadikan tersangka.
Selanjutnya tinggal menghubungkan/memeriksa bukti-bukti yang ada pada orang itu. Apakah sidik jarinya sama dengan yang ada di Sajam, apakah ada bekas perkelahian/perlawanan korban baik di wajah/tubuh/pakaian orang yang dicurigai dan lain-lain sebagainya.
Bila memang tidak ada bukti-bukti telah terjadi kontak dengan korban maka polisi akan mencari orang berikutnya untuk diperiksa dengan cara yang sama. Tetapi bila memang terbukti telah terjadi kontak fisik orang itu dengan korban maka polisi tinggal menentukan apa motivasinya. Apakah ada masalah diantara mereka atau tidak. Bila ada tentunya mudah bagi polisi untuk menentukan dirinya sebagai Tersangka.
Tetapi bila ternyata tidak ada motivasi dari pelaku untuk membunuh korban maka kemungkinan besar hal itu merupakan ketidak-sengajaan atau kelalaian. Bukan kasus pembunuhan tentunya.
Intinya dari poin ini adalah : Siapapun orangnya, apapun profesinya, statusnya dan pangkatnya, seperti apapun hubungannya dengan korban kesemuanya itu tidak berpengaruh kepada potensi dirinya untuk menjadi Tersangka. Siapapun dapat menjadi seorang Tersangka Pembunuhan tetapi dengan syarat-syarat seperti diatas :
Minimal ada 3 bukti keterlibatannya yaitu : Ada bukti terjadi kontak fisik (langsung/tidak langsung), ada bukti Alat pembunuh yang digunakan dan ada motivasi dari si Pelaku.
BAGAIMANA DENGAN KASUS MIRNA?
Dalam kasus Mirna siapa saja yang bisa jadi Tersangka? Tentu jawabannya adalah banyak. Banyak orang yang bisa jadi Tersangka dalam kasus ini. Yang termudah untuk dilacak adalah mereka yang terakhir bertemu atau kontak fisik dengan korban atau mereka yang terakhir kontak non fisik (melalui minuman/makanan dan lainnya).