Mohon tunggu...
Fadil Amelia Herawati
Fadil Amelia Herawati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Argumentasi Dimensi Pada Semesta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teater Suket "Padang Bulan" Karya Ucok Klasta Studi Pentas Daring 2021

22 Desember 2022   20:45 Diperbarui: 22 Desember 2022   20:50 2848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

008. Kalangan : HEI !!!

009. Bulan, Padang, Jembar : Ora kageeet ...Weee !

Semuanya tertawa.

     Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa percakapan, dimana menggunakan gaya bahasa menengah serta pada struktur kalimat pada drama yaitu gaya bahasa repetisi, gaya bahasa retorika, dan terdapat pada bagian Polisindenton dan gaya bahasa kiasan yaitu alusi.

Makna Leksikal :

Padang bulan ini merupakan sebuah pementasan drama remaja yang memiliki nilai-nilai sebagai bentuk sebuah penghormatan untuk tanah kelahiran kampung halaman.semua orang bertumbuh dan berkembang pada tempat bermain yang menjadi tempat cerita. Pada pementasan drama ini memiliki nilai kehidupan untuk saling tolong menolong, saling memiliki simpati dan empati yang tinggi, toleransi dan bermasyarakat, dan menjaga alam tetap lestari serta melestarikan budaya negara kita.

Makna Gramatikal :

Kebudayaan yang dimasukkan kedalam naskah berwujud pada permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak. Selain itu selain permainan tradisional adapun juga beberapa lagu yang digunakan seperti lagu "Padang Bulan" dan "Mentog-Mentog. Ucok Klasta menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa budaya yang sejak ada sejak dulu seterusnya tetap dilestarikan agar generasi penerus tidal melupakannya.

Kesimpulan :

Analisis yang dapat diambil pada pementasan drama Padang Bulan yaitu kita dapat menambah wawasan baru yang juga berkaitan pada seni yang menunjang pengalaman serta pengetahuan tambahan. Pada drama ini, menunjukkan sebuah pesan bahwa arus globalisasai yang demikian banyaknya. Indonesia harus mempunyai sebuah karakter bangsa tersendiri dimata dunia yaitu dengan tidak meninggalkan nilai-nilai luhur kebudayaan yang lama sehingga masyarakat Indonesia terus menanamkan kebudayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun