Mohon tunggu...
Fadil Amelia Herawati
Fadil Amelia Herawati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Argumentasi Dimensi Pada Semesta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teater Suket "Padang Bulan" Karya Ucok Klasta Studi Pentas Daring 2021

22 Desember 2022   20:45 Diperbarui: 22 Desember 2022   20:50 2848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Tempat Drama :

  • Adegan 1 : bertempat di area pekarangan depan rumah aki dan nini dibuktikan adanya property bilik dan kursi yang berlapiskan tikar.
  • Adegan 2 : berlatarkan seperti adegan pertama
  • Adegan 3 : berlatarkan tempat perkotaan, tempat restoran yang dibuktikan dari property pendukung gambar suasana tempat tersebut.
  • Adegan 4 dan 5 : berlatarkan tempat yang sama seperti adegan pertama

Nada dan Latar Suasana :

  • Adegan 1 : pada awal masuk cerita suasana sunyi/tenang, lalu kemudian suasana ceria yang di buktikan pada saat padang, bulan, jembar, dan kalangan masuk sambil tertawa, setelah itu suasana makin ceria saat anak-anak memulai permainan tebak-tebakan.
  • Adegan 2 : masih pada suasana ceria. Kemudian pada saat tokoh aki dan nini masuk sambil membawa klenyem suasana berubah menjadi tenang, setelah itu pada saat adegan aki sedang bercerita untuk cucu-cucunya suasana makin tenang dan serius karna mendengarkan cerita yang dibawakan.
  • Adegan 3 : Disini suasananya berubah menjadi sedih dan mencekam karna pada adegan ini menceritakan lugu yang kelaparan sambil menadahkan tangan di pinggir restoran kondang. Setelah itu suasana makin mencekam dan rusuh karna di adegan ini lug uterus diseret-seret oleh kamtib karna dianggap telah mengganggu pemandangan di kota. Pada akhirnya suasana berubah menjadi tenang kemudian suasana sedih karna pada adegan ini ibu lugu masuk dan melerai mereka setelah itu ibu lugu menghampiri lugu dan menceritakan keadaan di kota yang sebenarnya merupakan kampong halaman mereka yang sudah berubah.
  • Adegan 4 : Sama seperti adegan pertama yaitu suasana sunyi/tenang, kemudian suasana berubah menjadi sedih karena anak-anak mengingat bahwa aki dan nini telah tiada setahun yang lalu dan mengenang betapa baiknya sosok aki dan nini bagi mereka. Setelah itu suasana berubah menjadi ceria lagi karena anak-anak mulai bermain jilumpet.
  • Adegan 5 : Pada adegan ini merupakan klimaks/puncak drama. Suasana yang mencekam, dibuktikan pada saat padang berubah menjadi plestesien, jembar menjadi handphone, kalangan menjadi bulldozer yang kemudian merundung, menakut-nakuti, dan menarik bulan agar mengikuti mereka (agar mengikuti perkembangan jaman).

Gaya Bahasa :

Adegan 1

003. Padang : Mana yang lain ?

004. Bulan, Padang : Jembaaar ...! Kalangaaan!

Jembar masuk.

005. Bulan : Kamu tak bersama kalangan, Jembar ?

006. Jembar : Tidak.

007. Bulan, Padang, Jembar : Kalangaaan ...!

Kalangan masuk dengan diam-diam lantas berteriak mengagetkan teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun