Tapi, Skinner dan seorang petugas pengawas kebersihan datang ke restoran itu. Mereka amat terkejut melihat pemandangan aneh di hadapan mereka. Tetapi, koloni tikus bertindak cepat dan segera menyekap kedua orang itu di dalam gudang.
Remy membuatkan Ego sebuah hidangan tradisional bernama Ratatouille. Saat memakannya, Ego menjadi takjub karena kelezatan masakan itu yang mengingatkannya pada masakan sang ibu.
Malam itu, setelah semua pengunjung pulang, Ego akhirnya diperkenankan untuk bertemu dengan koki yang menyiapkan masakannya. Saat melihat Remy, ia terkejut, tapi tetap bersikap objektif dan menuliskan ulasan positif.
Namun, setelah Skinner dan pengawas kebersihan itu dibebaskan, tentu saja kabar mengenai keberadaan tikus di Restoran Gusteau itu segera tersiar. Berita ini menyebabkan bangkrutnya Restoran Gusteau serta jatuhnya kredibilitas Ego sebagai kritikus makanan.
Tetapi, Linguini, Colette, dan Remy akhirnya memulai bisnis restoran baru yang mereka beri nama "La Ratatouille", dengan Ego sebagai investor dari restoran itu.
Diatas adalah cerita singkat film Ratatouille, sama halnya dengan kisah seorang anak dibawah ini.
Dulu waktu saya masih berumur 7,5 tahun saya diajak pergi ke kantor bunda saya saat pulang sekolah. Saya disana sangat bosan dan ingin sekali mencari hal baru yang mungkin bisa saya lakukan.Â
Saya melihat sebuah komputer yang hidup dan tidak ada yang memakainya, dan saya ingin sekali memainkannya. Logikanya "mana bisa sih anak kecil bisa bermain komputer". Awalnya memang saya ragu, tetapi saya dengan berani memainkan komputer tersebut, dan akhirnya bisa memainkannya.
Pada makalah Perkembangan Otak Anak juga menjelaskan bahwa Otak anak terus akan tumbuh seiring dengan bertambahnya usia anak. Otak akan berkembang dengan baik jika mendapatkan stimulasi yang tepat, namun sebaliknya otak anak tidak akan berkembang secara maksimal jika tidak mendapatkan stimulasi yang baik. Perkembangan otak yang baik secara anatomis dapat dilihat dari banyaknya rambatan konektivitas antara satu sel dengan sel lainnnya, semakin banyak koneksi yang dibuat oleh sel maka akan semakin baik.
Kesimpulan dari artikel ini adalah kita harus berani mengejar impian dan tak menjadikan latar belakang kita sebagai penghalang untuk mencapainya, dari segi umur, bentuk, kepintaran, dll. Jangan mendengarkan perkataan orang yang membuat kita lemah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H