Novel ini juga menggambarkan hubungan spiritual yang kuat antara karakter dan Tuhan. Asrul dan Zeena sering kali berdoa dan bersyukur atas pencapaian mereka, menunjukkan bahwa keyakinan religius memainkan peran penting dalam kehidupan mereka.Â
Menurut Nisa (2018), "Spiritualitas dapat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup." Melalui penggambaran ini, pembaca diajak untuk memahami bahwa hubungan dengan Tuhan memberikan harapan dan ketenangan, terutama dalam situasi sulit. Konsep ini juga didukung oleh penelitian oleh Pargament (1997) yang menyatakan bahwa spiritualitas dapat menjadi mekanisme koping yang efektif.
- Hubungan Manusia dengan AlamÂ
Teks novel menunjukkan bagaimana karakter bergantung pada alam dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, gambaran tentang cuaca yang berubah-ubah dan dampaknya terhadap kehidupan karakter menekankan pentingnya keselarasan dengan lingkungan.Â
Menurut Kearney (2004), "Manusia harus memahami bahwa mereka adalah bagian dari ekosistem dan harus berinteraksi secara harmonis dengan alam." Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya menjaga lingkungan, yang menjadi relevan dalam konteks isu lingkungan global saat ini. Ketergantungan ini mencerminkan nilai budaya lokal yang menghargai dan menjaga alam sebagai sumber kehidupan.
Hubungan Manusia dengan Sesama Solidaritas dan empati antara Asrul dan Zeena ditunjukkan melalui dukungan satu sama lain saat menghadapi kesulitan. Dalam pandangan Putra (2020), "Empati adalah dasar dari hubungan sosial yang sehat dan harmonis." Hal ini mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan persahabatan yang kuat dalam budaya Indonesia.Â
Novel ini menekankan pentingnya saling membantu dan mendukung dalam komunitas, yang dapat memperkuat ikatan sosial. Ini sejalan dengan teori Relasi Sosial dari Simmel (1908), yang menunjukkan bahwa interaksi sosial membentuk identitas individu dalam masyarakat.Â
Hubungan Manusia dengan Masyarakat Kontribusi karakter terhadap masyarakat menjadi aspek penting dalam novel ini. Setelah menyelesaikan pendidikan, Asrul dan Zeena berusaha memberikan dampak positif bagi komunitas mereka.Â
Menurut Giddens (2006), "Individu memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi kepada masyarakat." Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian pribadi tidak terlepas dari peran individu dalam masyarakat. Novel ini mengajarkan bahwa keberhasilan seseorang harus diimbangi dengan kepedulian terhadap lingkungan sosialnya, menciptakan harmoni antara individu dan masyarakat.
KESIMPULAN
Penelitian yang berjudul "Analisis Nilai Budaya Dalam Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu Karya J S Khairen" mengungkapkan betapa pentingnya nilai-nilai budaya yang terkandung dalam karya sastra. Melalui pendekatan deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mendalami berbagai nilai budaya yang dihadirkan dalam novel tersebut, yang ditulis oleh J S Khairen dan diterbitkan oleh Grasindo.Â
Novel ini tidak hanya menceritakan kisah perjuangan hidup tokoh utamanya, Zenna dan Asrul, tetapi juga mencerminkan berbagai hubungan manusia yang fundamental, seperti hubungan dengan diri sendiri, Tuhan, alam, sesama, dan masyarakat. Dalam konteks hubungan manusia dengan diri sendiri, novel ini menyoroti ketekunan dan pengembangan diri yang ditunjukkan oleh karakter Zenna dan Asrul.Â