Karakteristik Salatiga yang berada di ketinggian serta dikelilingi oleh pegunungan seperti Gunung Merbabu dan Bukit Telomoyo menambah pesona tersendiri kota ini.
Hal tersebut disadari oleh orang-orang Belanda yang bermukim disini, setiap bangunan baik rumah tinggal pribadi, perkantoran, maupun fasilitas umum dibuat tempat khusus untuk menikmati alam yang berorientasi ke Gunung Merbabu.
Tempat khusus tersebut dapat berupa halaman depan maupun belakang rumah, taman rumah dan balkon yang banyak dijumpai di pemukiman Eropa maupun China.
Fasilitas umum sarana pariwisata tentunya akan lebih memanfaatkan anugerah alam ini dengan membangun taman dan balkon di Hotel Kalitaman, Hotel Bloomestein, Sociteit Harmonie, Tamansari dan fasilitas umum pariwisata lainnya.
Pendidikan
Orang Eropa yang tinggal tentunya membawa serta keluarga dari negeri asal sehingga fasilitas pendidikan bagi anak-anak perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Gemeente. Sehingga didirikanlah beberapa sekolah untuk masyarakat Eropa yaitu Eerste Europeesche Lagere School (saat ini menjadi SDN Salatiga 1 dan 2) yang berlokasi di Toentangschweg dan Tweede Europeesche Lagere School di Blauran. Untuk anak-anak China dibangunlah sekolah khusus di Margosari yaitu Hollandsche Chinese School (HCS).
Warga pribumi juga tak luput dari akses pendidikan ini dengan pembangunan Normaalschool (saat ini menjadi SMAN 3 Salatiga), Kweekschool untuk sekolah guru putri (saat ini menjadi SMPN 2 Salatiga), lima Sekolah Desa serta Vervolgschool (lanjutan Sekolah Desa) di Sinoman Tempel. Swasta turut andil dalam penyediaan fasilitas pendidikan di Salatiga dengan medirikan Sekolah Desa Kanisius, HIS Kanisius, dan SD Zending.
Perekonomian dan Keuangan
Soloscheweg merupakan pusat perekonomian warga Salatiga, di jalan ini terdapat Pasar Kalicacing (saat ini menjadi kompleks Pasar Raya 1 yang telah dibangun sejak 1901 kemudian direnovasi kembali oleh Pemerintah Gemeente pada tahun 1928.
Pengelolaan Pasar Kalicacing tergolong rapi dan bersih, dari segi infrastruktur pasar dibangun dengan memperhatikan pencahayaan serta sirkulasi udara.
Penataan pedagang diatur rapi disesuaikan dengan jenis komoditasnya, setiap pukul tiga sore pedagang sudah diwajibkan untuk menyelesaikan aktivitas ekonominya karena pasar akan dibersihkan tak hanya disapu namun juga di dialiri air oleh petugas pemerintah.
Hal ini termasuk dalam fasilitas yang diterima pedagang saat pembelian atau kontrak kepada pemerintah maupun retribusi setiap harinya. Jendela pasar dilengkapi dengan kawat kasa dan pintunya dirancang dengan model swing untuk meminimalisir hama yang masuk seperti lalat.
Komoditas yang diperdagangkan sangat dijaga kualitasnya oleh pemerintah terutama daging dan susu yang menjadi bahan pokok vital warga Belanda. Terdapat fasilitas perbankan yaitu Algemeene Volksch Bank yang menunjang perekonomian warga Salatiga saat itu.