Mohon tunggu...
Evi Widiarti
Evi Widiarti Mohon Tunggu... -

Bekerja di Divisi Penerbitan Bisnis2030, bergerak di bidang E-commerce - Business Internet Provider yang mendevelop beberapa toko online: www.bookoopedia.com (toko buku online) www.solusiukm.com (toko software online) www.hipokuku.com (pengisian pulsa lewat internet) Hobi membaca, Nonton, mendengarkan radio, menulis dan mereview buku juga film.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lutung Kasarung dan Putri Purbasari

24 April 2011   05:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:28 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putri Purbasari tersenyum, lalu berkata pada si Lutung.

“Iya Lutung, tapi mungkin ini ujian dari sang maha kuasa supaya aku menjadi manusia yang sabar..bukankah itu tandanya sang maha kuasa sayang kepadaku lutung?”

“Dan Tuan putri pasti akan lulus ujian dengan nilai sempurna…haha”

“Ah, lutung..kamu itu makin hari makin lucu juga ternyata… nih aku lempar ranting…hahaha..”

“Ah, meleset..tuan putri..ayo lempar lagi…jawab si lutung sambil meloncat-loncat kegirangan”

“Awas yaa…”

***

Ketika matahari tengah terik-teriknya, Putri Purbasari enggan keluar dari pondoknya. Lutung Kasarung sedari pagi berkeliling meloncat-loncat sambil memberi isyarat supaya Purbasari keluar pondok, namun usahanya sepertinya sia-sia belaka. Hingga akhirnya Lutung Kasarung memberanikan diri mengetuk pintu pondokan Putri Purbasari.

“Putri Purbasari..keluarlah sebentar, ada yang ingin hamba tunjukkan kepada tuan putri..”

Tidak terdengar sahutan, tapi rupanya lutung kasarung tidak putus asa, dan mencoba mengetuk kembali pintu pondokan itu. Hingga tujuh kali ketukannya tak berbalas, lutung akhirnya duduk di dekat pintu pondok dengan sedih.

“Tuan putri..apakah engkau sakit..? hamba sungguh galau dan risau bila benar tuan putri..sakit..” Lutung bergumam sendiri sambil matanya menerawang…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun