“Baiklah..aku mau kita bertanding, dan siapa yang kalah, akan menerima hukuman berat dari aku, Ratu Pasir Batang..hahaa..” Putri Purbararang berteriak dan berkacak pinggang dengan pongah.
Lutung kasarung, Uwak Betara Lengser dan para Prajurit memandang dengan resah, kepada Putri Purbasari. Dengan tenang Putri Purbasari tersenyum dan menjawab tantangan Putri Purbararang.
“Baik kakakku..Purbararang.. silakan, pertandingan apakah itu, tentu aku akan menerima bila memang kalah, dan aku berharap kakak juga bisa berbesar hati bila kalah…”
“Hah?? Apa kau bilang? Aku akan kalah? Jangan berharap aku kalah walau dalam mimpimu sekalipun Purbasari..!” Purbararang dengan emosi tinggi menjawab Purbasari. Namun Purbasari hanya tersenyum mendengar jawaban kakaknya.
“Sekarang kita bertanding adu panjang rambut…. Kamu pasti kalah Purbasari..!” Kemudian Purbararang melepas sanggulnya dan terurailah rambutnya hingga melewati pinggul. Purbararang tersenyum mengejek pada Purbasari. Tak lama kemudian, Purbasari melepas sanggulnya, dan terurailah rambutnya yang hitam dan berkilau hingga di bawah lutut.Paraprajurit serentak berguman bagai dengungan lebah. Melihat itu Purbararang semakin kalap.. kemudian dia memanggil salah satu prajurit yang tertangkap basah tertawa.
“Hai..prajurit..tak tahu diuntung, maju kamu!, algojo.. pancung dia, karena telah berani menghina dan mentertawakan ratunya!” Seorang algojo maju dan menyeret prajurit malang itu agak jauh dari rombongan, si prajurit dengan muka pucat pasi memohon ampun namun tidak digubris oleh si algojo, dan beberapa saat kemudian, terdengar teriakan pilu dan ngeri bagi siapa saja yang mendengar, kecuali algojo dan putri Purbararang tentunya.
Semua prajurit akhirnya terdiam dan tegang, tak berani lagi berbicara barang satu atau dua patah kata. Semua menunggu dan berdoa, semoga tak ada lagi kekejaman yang terjadi yang dilakukan oleh Putri Purbararang.
Karena kalah setelah beradu rambut panjang, Purbararang akhirnya memanggil tunangannya, Indrajaya yang pesolek.
“Sekarang kita beradu pasangan siapa yang paling tampan..” Kemudian Indrajaya yang berada di atas kuda putih dan memakai pakain yang indah dan mahal tersenyum kearah Purbararang dan Purbasari.
“Ayo..Purbasari, segera tunjukkan pada kami, siapa pasanganmu dan coba kalahkan pasanganku yang sangat tampan ini!”