Menyusui adalah salah satu aspek fundamental dalam perawatan bayi baru lahir yang tidak hanya memberikan manfaat gizi optimal tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Proses menyusui yang dimulai dalam jam pertama kelahiran sangat penting untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif, yang seharusnya diberikan tanpa tambahan makanan atau cairan lain selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
Namun, meskipun ASI terbukti memberikan manfaat luar biasa, angka pemberian ASI pada jam pertama dan keberhasilan menyusui pada minggu-minggu pertama kehidupan bayi masih jauh dari harapan. Menurut data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya sekitar 27% bayi yang menerima ASI pada jam pertama setelah lahir pada tahun 2023. Ini menunjukkan adanya kekurangan dukungan terhadap ibu-ibu baru dalam memulai proses menyusui yang optimal pada saat yang sangat krusial ini.
Pentingnya mendukung ibu dalam menyusui bayi baru lahir tidak bisa dianggap remeh, karena periode kritis ini akan memengaruhi kualitas kehidupan dan kesehatan bayi sepanjang hidup mereka. Pemberian ASI dalam waktu yang tepat dan secara eksklusif memberi perlindungan terhadap infeksi, mendukung perkembangan otak yang optimal, serta membantu bayi tumbuh dengan sehat.
Artikel ini bertujuan untuk membahas pentingnya dukungan menyusui selama masa kritis bayi baru lahir, serta tantangan yang dihadapi oleh banyak ibu dalam proses menyusui ini. Selain itu, artikel ini juga akan mengulas berbagai faktor yang memengaruhi keberhasilan menyusui, termasuk dukungan dari keluarga, tenaga kesehatan, serta kebijakan pemerintah yang mendukung praktik menyusui yang sehat.
Periode Kritis Pemberian ASI (Minggu Pertama Kehidupan)
Minggu pertama kehidupan bayi adalah fase yang sangat penting bagi ibu dan bayi, terutama terkait inisiasi dan pemberian ASI. Pada masa ini, sistem pencernaan bayi masih sangat rentan, sehingga ASI menjadi satu-satunya sumber nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi secara optimal. Oleh karena itu, pemberian ASI pada jam pertama setelah kelahiran, yang dikenal sebagai inisiasi menyusui dini (IMD), sangat penting untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang bayi.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD):
IMD merujuk pada praktik menyusui bayi dalam satu jam pertama setelah kelahiran. Selain memberikan nutrisi esensial, IMD juga membantu memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF menyatakan bahwa IMD berkontribusi pada penurunan risiko kematian neonatal serta mendukung produksi ASI yang optimal bagi ibu.
Namun, meskipun manfaatnya telah diakui secara luas, penerapan IMD masih tergolong rendah. Berdasarkan data WHO tahun 2023, hanya sekitar 27% bayi yang mendapatkan ASI dalam satu jam pertama kehidupannya. Rendahnya angka ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan tenaga kesehatan, prosedur medis tertentu, kelelahan ibu pasca-persalinan, dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya IMD.
Manfaat Inisiasi Menyusui Dini:
- Meningkatkan Keberhasilan Menyusui Jangka Panjang:
IMD membantu merangsang produksi ASI melalui stimulasi payudara segera setelah kelahiran. - Melindungi Bayi dari Infeksi:
Kolostrum, cairan pertama dari payudara ibu, kaya akan antibodi yang berperan dalam melindungi bayi dari berbagai penyakit. - Membantu Mengatur Suhu Tubuh Bayi:
Kontak langsung saat menyusui dapat membantu bayi menjaga suhu tubuhnya, yang penting bagi bayi yang belum mampu mengatur suhu tubuh secara mandiri.
Tantangan dalam Penerapan IMD:
Meski bermanfaat, pelaksanaan IMD sering terkendala oleh berbagai tantangan, termasuk kebijakan rumah sakit yang kurang mendukung, prosedur medis pasca-persalinan, dan kurangnya edukasi tentang pentingnya IMD. Faktor sosial dan ekonomi juga menjadi hambatan, terutama bagi ibu yang tidak mendapat dukungan keluarga atau komunitas yang memadai.
Data Global dan Pentingnya Dukungan:
Menurut WHO, meskipun telah ada peningkatan dalam promosi IMD, praktik ini masih jauh dari ideal. Angka 27% bayi yang menerima ASI dalam jam pertama kehidupan menunjukkan bahwa diperlukan upaya lebih besar untuk mendukung ibu, terutama di masa awal pasca-persalinan.
Dukungan tenaga kesehatan, edukasi kepada masyarakat, serta kebijakan pemerintah yang mendukung praktik menyusui dini sangat diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan IMD. Pemberian ASI yang tepat waktu pada minggu pertama kehidupan sangatlah krusial untuk memastikan bayi mendapatkan manfaat maksimal dari ASI eksklusif.