Mohon tunggu...
Eva Nurmayanti
Eva Nurmayanti Mohon Tunggu... Guru - Sebaik baiknya profesi adalah guru, yang ketika tiada maka amalnya akan terus mengalir

Menulis adalah bagian dari jati diri seseorang, dan menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sakitku karena Dia

11 Maret 2022   14:50 Diperbarui: 11 Maret 2022   15:00 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendengar suara tangisan clau yang keras Erahpun yang kebetulan lewat menghampirinya dan betapa kagetnya ia melihat kakaknya lemah tak berdaya. 

"Ada apa ini?"tanyanya.

"Saya melihat ibu sedang tergulai lemah di pinggir sawah , jadi saya langsung saja minta bantuan tetangga untuk membawa nya kesini" jawab seseorang yang mengangkat Bu nur dengan tandu.

"Terimakasih pa, atas kebaikannya" jawab Erah.

"May ayo kita bawa mama mu ke rumah sakit" ajak Erah 

Dengan pikiran yang tak karuan May pun menuruti apa yang di katakan Erah. Setelah sampai di rumah sakit dokter mengatakan bahwa Bu nur menderita sakit struk.  

"Ya Allah cobaan apa lagi yang engkau berikan kepada keluarga kami" ucap Vidi sambil menangis.

"Sabar sabar Allah sedang menguji kesabaran kalian, kalian harus kuat ingat, akan ada hikmah dibalik ujian yang Allah berikan" sahut Erah memberikan keyakinan sambil memeluk May clau dan Vidi. 

Seminggu sudah Bu nur berada di rumah sakit tangan dan kaki kanannya masih tetap belum bisa di gerakkan,sedangkan mulutnya sudah bisa berbicara walau masih terbata bata. May membujuk dokter agar Bu nur bisa segera di bawa pulang , karna May dan kedua adiknya sudah merasa jenuh berada di rumah sakit. Akhirnya dokter pun mengijinkan Bu nur untuk pulang dengan sarat harus rawat jalan. May pun menyetujui apa yg di katakan dokter saraf itu.

Kesakitan Bu nur menyadarkan dirinya. Di atas kasur beralaskan karpet tipis Bu nur menteskan air mata, dia menyadari atas sikap dan kesalahannya terhadap suami dan adiknya. 

"Ya Allah ampuni semua dosa dosaku terhadap adik dan suamiku, aku sadar aku memang egois ingin menang sendiri dan tak pernah mau mendengarkan apa yg suami ku katakan, mungkin ini adalah hukuman untukku, maafkan aku ya Allah.." ucap Bu nur dalam hatinya sambil meneteskan air mata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun