Mohon tunggu...
Eva Nurmayanti
Eva Nurmayanti Mohon Tunggu... Guru - Sebaik baiknya profesi adalah guru, yang ketika tiada maka amalnya akan terus mengalir

Menulis adalah bagian dari jati diri seseorang, dan menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sakitku karena Dia

11 Maret 2022   14:50 Diperbarui: 11 Maret 2022   15:00 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam telah menunjukan pukul 03.12 dini hari, tapi mata Bu nur belum juga bisa terpejam entah apa yg ada dalam fikiran nya sehingga bu Nur ingin membuka isi handphone pa Aes.

 Sambil mengendap endap bu Nur memegang ponsel pa Aes dan memastikan kalau pa Aes sudah tertidur pulas, ketika itu Bu nur membuka WhatsApp dan betapa terkejutnya ada pesan chat dari seseorang yang dinamai jenong sayang di kontak hpnya. 

"Sayang, nanti makan malam di rumah ya" begitu lah isi chatnya yang dikirim sekitar jam 4 sore tadi. 

Dengan rasa marah yang tak terbendung Bu nur membangunkan pa Aes yang sedang tertidur pulas.

"Hei... Bangun kau !! Siapa perempuan yang ada di chat WhatsApp ini?? Ayo jelaskan", ucap Bu nur sambil menangis.

Antara sadar dan tidak pa Aes menjawab "itu hanya teman kerja Bu sudah sudah jangan kau perpanjang ini bukan masalah besar".

"Apa kau bilang ?? Isi pesan dengan sebutan sayang dari perempuan lain kau anggap bukan masalah?? Dasar kau laki laki kurang ajar" saut Bu nur dengan nada tinggi. 

Praaaakkkk !! Dengan kerasnya Bu nur membantingkan ponsel pa Aes, 

Seketika pa Aes marah besar karna dia berfikir ponsel kesayangannya pasti sudah tak akan bisa di gunakan lagi.

"Nur !! Beraninya kau merusak hp ku " saut pa Aes sambil mengambil ponsel yg di banting oleh Bu nur.

" Siapa perempuan itu??!!! " tanya Bu Nur sambil menjerit dan menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun