Mohon tunggu...
Eva Nurmayanti
Eva Nurmayanti Mohon Tunggu... Guru - Sebaik baiknya profesi adalah guru, yang ketika tiada maka amalnya akan terus mengalir

Menulis adalah bagian dari jati diri seseorang, dan menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sakitku karena Dia

11 Maret 2022   14:50 Diperbarui: 11 Maret 2022   15:00 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tanpa berfikir panjang Bu Nur langsung membalikkan badan dan bergegas menjauhi rumah erah. Sambil berjalan Bu Nur tak henti henti menggerutu di dalam hatinya.

Sesampainya di rumah Bu Nur menceritakan apa yang telah terjadi di rumah erah kepada ketiga anaknya. Sambil mendengarkan ucapan bu Nur ketiga anaknya hanya bisa saling berpandangan karna merekapun tahu bagaimana sifat ibunya.

Seminggu berlalu setelah kejadian di rumah erah.

"Vid... " Panggil erah, Vidi pun menoleh sambil menyimpan sapu lidi di tanah.

"Ya bi, ada apa?" Jawab Vidi 

"Kemarin bibi liat di jalan bapakmu membawa seorang perempuan di dalam mobil nya dan terlihat seperti sepasang suami istri, siapa dia?" Vidi pun terkejut mendengarnya.

"Ga tau bi mungkin temannya kali"jawab Vidi sambil membuang fikiran negatif di kepalanya. 

"Vid.. bibi sakit hati dengan perlakuan ibu kamu, tapi bibi berusaha untuk memaafkannya walaupun masih ada rasa marah tapi bibi sedih melihat bapakmu kemarin dengan perempuan berbaju merah" ucap erah.

Sambil berlalu erah berkata "mudah mudahan saja dugaan bibi salah ya tentang bapakmu". Mendengar apa yang di katakan erah Vidi pun hanya bisa tersenyum kecut.

Matahari sudah tenggelam, itu tandanya waktu salat magrib sudah tiba. Vidi pun ngambil air wudlu dan pergi bersama Bu Nur, May dan clau untuk salat bersama di mesjid yang tak jauh dari rumahnya. Di jalan Vidi pun mengatakan kepada kedua saudaranya tentang apa yg di sampaikan erah kepadanya tanpa di ketahui oleh Bu Nur. Dan ternyata May telah mengetahui sejak awal tentang kedekatan bapaknya dengan seorang wanita dan akhirnya May mengatakan kepada kedua saudaranya itu apa yang telah May ketahui.

"Kenapa tth ga bilang kepada kita ?" Saut clau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun