Perasaan tertekan atau cemas dominan.
Respon terhadap peristiwa tersebut.
Usaha untuk mengatasi peristiwa tersebut dilakukan.
PERTEMUAN 2 (MENCARI PIKIRAN OTOMATIS/KEYAKINAN UTAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN EMOSI NEGATIF SERTA GANGGUAN).
Terapis membuka pertemuan kedua dengan menanyakan kabar klien yang telah berterapi.
Contoh : Assalammualaikum, selamat pagi/siang/sore. Semoga kita semua sehat. Terimakasih hadir pada pertemuan kedua. Apakah ada yang ingin ditanyakan? Boleh mengenai informasi kemarin atau lainnya (jeda, memberi waktu klien bereaksi).
Klien diminta untuk menyampaikan keadaannya setelah pertemuan pertama terapi untuk melihat apakah terdapat perubahan setelah mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang dihadapi. Sebelum melanjutkan, klien diminta untuk berbagi perasaan dan keadaannya pasca pertemuan pertama.
     Contoh : Sebelum lanjut, bagaimana perasaan Anda setelah pertemuan    pertama? Boleh ceritakan? (Jeda, beri waktu klien untuk bereaksi).
Terapis meminta klien menilai tingkat kecemasan dari 0-10 sesuai perasaannya.
Contoh : Setelah mendengar perasaan klien setelah pertemuan sebelumnya, terapis meminta klien untuk memberi angka dari 0-10 untuk menunjukkan tingkat kecemasan. Klien diminta untuk juga memberikan alasan mengapa ia memilih angka tersebut. Therapis memberi waktu untuk klien bereaksi sebelum memberikan jawaban.
Terapis merefleksikan kembali pembahasan dengan klien sebelumnya.