Mohon tunggu...
Etik Sulistyowati
Etik Sulistyowati Mohon Tunggu... Administrasi - Saya seorang Pelajar

Saya hobi membaca BUku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panduan Pelaksanaan Konseling Kognitif Perilaku

6 November 2024   18:34 Diperbarui: 6 November 2024   18:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perasaan tertekan atau cemas dominan.

Respon terhadap peristiwa tersebut.

Usaha untuk mengatasi peristiwa tersebut dilakukan.

PERTEMUAN 2 (MENCARI PIKIRAN OTOMATIS/KEYAKINAN UTAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN EMOSI NEGATIF SERTA GANGGUAN).

Terapis membuka pertemuan kedua dengan menanyakan kabar klien yang telah berterapi.

Contoh : Assalammualaikum, selamat pagi/siang/sore. Semoga kita semua sehat. Terimakasih hadir pada pertemuan kedua. Apakah ada yang ingin ditanyakan? Boleh mengenai informasi kemarin atau lainnya (jeda, memberi waktu klien bereaksi).

Klien diminta untuk menyampaikan keadaannya setelah pertemuan pertama terapi untuk melihat apakah terdapat perubahan setelah mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang dihadapi. Sebelum melanjutkan, klien diminta untuk berbagi perasaan dan keadaannya pasca pertemuan pertama.

          Contoh : Sebelum lanjut, bagaimana perasaan Anda setelah pertemuan       pertama? Boleh ceritakan? (Jeda, beri waktu klien untuk bereaksi).

Terapis meminta klien menilai tingkat kecemasan dari 0-10 sesuai perasaannya.

Contoh : Setelah mendengar perasaan klien setelah pertemuan sebelumnya, terapis meminta klien untuk memberi angka dari 0-10 untuk menunjukkan tingkat kecemasan. Klien diminta untuk juga memberikan alasan mengapa ia memilih angka tersebut. Therapis memberi waktu untuk klien bereaksi sebelum memberikan jawaban.

Terapis merefleksikan kembali pembahasan dengan klien sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun