Mohon tunggu...
Etika Fatana
Etika Fatana Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Senang membaca, menulis, dan menonton sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manusia dan Dosanya Terkurung dalam Bui

5 Juni 2024   13:03 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:13 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ini perempuan lagi, tapi tersangka ini berbeda. Ia telah sadar. Syukurlah.

“Apakah aku bisa bertemu dengan ibuku?”

Tanpa mendongak dan terus menunduk, ia bertanya itu.

“Sayangnya tidak. Kalian berada di tempat yang berbeda.”

“Apakah aku bisa menyusulnya?”

“Bisa saja. Mengapa tidak?”

“Sekarang?”

“Tidak juga.”

“Lalu kapan?”

“Jika masa hukumanmu sudah sebanding dengan dosa-dosa yang telah kau lakukan dan itu masih lama.”

“Aku sudah tidak betah berada di sini. Lebih tepatnya aku tidak pernah nyaman berada di sini sejak detik pertama kau menjerumuskanku di sini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun