Mohon tunggu...
Etika Fatana
Etika Fatana Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Senang membaca, menulis, dan menonton sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manusia dan Dosanya Terkurung dalam Bui

5 Juni 2024   13:03 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:13 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh, jika kau lupa, aku akan mengingatkmu bahwa di awal persidangan kau mengatakan bahwa kebakaran hutan itu terjadi karena faktor alam. Kau berbohong, jelas-jelas kau menyuruh orang untuk membakarnya.”

“Tolong, niatku baik. Aku hanya ingin membantu orang-orang memudahkan pekerjaannya sehingga aku membutuhkan lahan yang lebih luas untuk menuntaskan proyek ini.”

“Caramu yang salah.”

“Tuan….”

“Berhenti membela diri. Pembelaanmu tidak akan bermakna lagi di sini.”

Kedua, manusia selalu merasa benar.

“AKU TIDAK SUDI BERSAMAMU!”

Penjaga baru saja selangkah meninggalkan sel nomor dua, tetapi teriakan dari penghuni sel nomor tiga sudah terdengar di telinga penjaga. Kali ini di dalam sel berisi seorang wanita.

“TUHAN, AKU MENCINTAINYA!”

“Kenapa kau berteriak?”

“Tuan, tolong pertemukanku bersama lelaki itu. Aku yakin ia merindukanku, sudah lama kami tidak bertemu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun