Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dia de Muertos, Perayaan Mengingat Orang-orang yang Telah Meninggal

29 Oktober 2021   07:07 Diperbarui: 30 Oktober 2021   00:18 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suenho de una Tarde Dominical en la Alameda Central. Diego Rivera, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons.

Ketika orang-orang Spanyol dan Portugis datang ke benua Amerika pada abad ke-16, perayaan 1 dan 2 November diadopsi masyarakat yang telah memeluk agama katolik.

Seperti yang dijelaskan arkeolog Miguel Angel Serrato Cruz, masyarakat prahispanik memang memiliki kultus terhadap kematian. 

Mereka membuat perayaan dengan persembahan dan nyanyian-nyanyian. Bunga sangat penting dalam upacara ritual mereka, yang salah satunya dijadikan sebagai hiasan pada tempat-tempat suci dan altar persembahan.

Arkeolog Lilian Scheffler menjelaskan bahwa ketika orang-orang Spanyol menguasai Meksiko, kultus terhadap kematian dihancurkan. 

Namun, kultus terhadap orang-orang yang telah meninggal (termasuk juga pada nenek moyang) bertahan dan berpadu dengan kebiasaan orang-orang Spanyol. Hal ini memunculkan perayaan-perayaan "baru", hasil dari sebuah proses sinkretisasi-modifikasi.

Satu hal yang khas Meksiko kontemporer dalam perayaan Dia de Muertos adalah tengkorak dan rangka manusia yang bernama Catrina. 

Catrina berasal dari satu figur yang diciptakan Jose Guadalupe Posada (1852-1913), yang bernama Calavera Garbancera, yang digunakannya untuk mengkritik keadaan negara pada saat itu dan kelompok yang menerima perlakuan istimewa, terutama orang-orang berdarah pribumi yang bergaya (ingin menjadi) orang Eropa dan tidak mau mengakui budaya asli mereka.

Calavera Catrina. Jose Guadalupe Posada, Public domain, via Wikimedia Commons.
Calavera Catrina. Jose Guadalupe Posada, Public domain, via Wikimedia Commons.

Catrina baru popular setelah dihidupkan oleh Diego Rivera, sang maestro muralis, lewat karyanya yang berjudul "Suenho de una tarde dominical en la Alameda Central" (Mimpi pada satu Minggu sore di Alameda). 

Berkat Diego Rivera, Catrina menjadi bagian penting dalam kesenian rakyat Meksiko.

Suenho de una Tarde Dominical en la Alameda Central. Diego Rivera, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons.
Suenho de una Tarde Dominical en la Alameda Central. Diego Rivera, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun