Dengan memiliki ahli-ahli botanik sekaliber itu, tak heran jika taman tulip di Keukenhof dan di Lisse merupakan taman tulip terindah di dunia.
Selain itu, tentunya jenis tanah dan udara juga turut membantu terbentuknya tanaman-tanaman yang indah menawan, begitu sempurna. Di Belanda, di mana-mana, memang bunga-bunga tumbuh dengan sempurna.
Demikian juga di Giethoorn, yang dalam perjalanan sejarahnya tak ada banyak catatan penting yang dapat kita temukan mengenai kota kecil ini.
Pasalnya, belakangan ini tiba-tiba saja nama Giethoorn naik daun dan diminati banyak orang, termasuk wisatawan dari Indonesia.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa tempat itu dijuluki sebagai Venesia-nya Belanda. Tak ayal, berbondong-bondonglah orang berkunjung ke sana untuk melihatnya.
Bagaimana kota kecil ini tiba-tiba begitu populer?
Sebenarnya potensi wisata Giethoorn mulai diketahui setelah 1958, ketika seorang produser film Belanda bernama Bert Haanstra melakukan shooting film komedi Fanfare di sana.Â
Kombinasi bangunan rumah model abad ke 18 dan ke-19 dengan kanal dan bunga ternyata telah menciptakan imej yang begitu sempurna.
Ditambah dengan restoran-restoran yang menyajikan makanan yang berkualitas tinggi, telah membuat Giethoorn menjadi salah satu tempat yang diminati pelancong dalam dan luar negeri.
Mexico City, 3 September 2019