"Ya"
Pria jangkung itu menatapmu. Jantungmu hampir copot. Pria itu dia. Nafasmu tercekat. Oh rasanya seperti mengacak acak kotak kenangan yang kau kunci rapat sejak dua tahun silam. Ah semesta selalu punya cara untuk mempertemukan kalian!
******
"Menjauhlah dari hidupku"
"Maksudmu?"
"Bahagiamu bukan aku"
"Kau salah. Bahagiaku, ya kamu"
"Baiklah. Jika aku bilang, bahagiaku bukan lagi kamu. Kau mau apa?"
"Kau membenciku?"
"Entahlah. Rasanya abu abu"
Ia mengenalmu dengan sangat baik. Tapi saat terakhir kali bicara padamu, Ia mematahkan hatimu, harapanmu dan semua gambaran indah tentang kalian. Lidahmu kelu, tubuhmu kaku. Dan kau berusaha mati matian menahan air mata yang membuncah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!