Kami banyak bercerita banyak tentang sekolah, kuliah hingga pacar. Rupanya Mega pun ingin segera ke rumahku karena Nenek Fat mengabarkan bahwa aku pun ada di desa. Tak disangka kami bertemu di pinggir jalan dalam keadaanku yang terjatuh. Lalu tak lupa aku meminta nomor selular dan id Line Mega.
"Hehehee... namaku alay Mel" Mega mengungkapkan.
"Alay? " aku tertegun seketika melihat ia mengetik sebuah id @MegaMendung.
"Kok mega mendung?" tanyaku. "Pantesan aku cari namamu di pencarian facebook tidak ada"
"Oh facebook, iya baru saja aku unduh, maklum aku juga baru memiliki handphone canggih ini hasil honor bantu di klinik pinggir kota"
Ya ampun Mega, ia tetap sahabatku yang rendah hati, ramah dan sederhana. Aku bersyukur lebaran tahun ini membawa keberkahan tentang silaturahmi bersama sahabat sejatiku. Kami menyusuri sungai, menikmati padi yang menguning dan berlarian diantara ilalang mengenang saat kanak-kanak kami. Mungkin lupa jika kami sudah beranjak remaja. Ya Allah terima kasih... Ramadan ini begitu indah seperti saat aku kecil dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H