Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Membaca Krisis Ukraina dari Beberapa Poin Permasalahan

11 Maret 2022   16:07 Diperbarui: 12 Maret 2022   17:45 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unjuk Rasa menolak invasi Russia terhadap Ukraine | Sumber Gambar: Efrem Lukatsky/ AP Photo

Maka dari itu setelah rezim Yanukovych tumbang, Putin mulai menyokong beberapa gerakan-gerakan Militan yang pro-Russia dan memihak kepada kubu Russia seperti “Stronghold” yang berbasis di Kharkiv dan merupakan lawan utama dari Militan “Right Sector” yang merupakan militan anti kubu Rusia. 

Selain itu, Putin juga mendukung gerakan-gerakan militan seperatis di daerah Donetsk dan Luhansk. Tidak hanya itu saja, Putin pun juga berusaha untuk melakukan aneksasi wilayah Crimean Peninsula dan menggabungkannya menjadi bagian dari Russia dengan menyerbu wilayah tersebut pada tahun 2014 guna menganeksasinya dengan Russia. Sejak saat inilah konflik berkepanjangan di Ukraine terus berkecamuk hingga pada puncaknya pada 24 Februari 2022, di mana Russia pada akhirnya melancarkan invasi ke Ukraine.

Keinginan Rakyat Ukraine untuk menjadi lebih Demokrasi

Demo besar-besaran Rakyat Ukraine di Kota Kiev, Ukraine | Sumber Gambar: Associated Press
Demo besar-besaran Rakyat Ukraine di Kota Kiev, Ukraine | Sumber Gambar: Associated Press

Tumbangnya Viktor Yanukovych dari kursi Kepresidenan Ukraine di sisi lain membawa dampak tersendiri bagi rakyat Ukraine. Rakyat Ukraine melihat pemerintahan Yanukovych yang berada di bawah bayang-bayang Russia dan rezim Vladimir Putin, sepertinya dinilai tidak demokratis dan sangat tidak memihak kepada rakyat Ukraine. Pemerintahan Yanukovych dinilai lebih seperti pemerintahan Oligarki yang hanya menguntungkan beberapa pihak dan elit tertentu.

Maka setelah runtuhnya rezim Viktor Yanukovych, banyak dari rakyat Ukraine yang menginginkan agar Ukraine menjadi lebih demokrasi dan terjauh dari politik yang dianggap tidak memihak rakyat seperti sistem pemerintahan oligarki. 

Tetapi di sisi lain langkah ini tidak terdengar bagus oleh pihak Russia dan juga Presiden Putin. Putin menganggap langkah ini justru akan membuat Ukraine menjadi condong dekat dengan negara-negara Barat. Karena menurut Putin, sistem demokrasi yang dimaksud justru lebih memperdekatkan Ukraine dengan negara-negara Barat dan menjauhkannya dari Russia dan negara-negara sekutu Russia.

Hal ini dapat dilihat dengan keinginan Ukraine untuk bergabung dengan organisasi-organisasi negara-negara barat seperti Uni Eropa, European Economic Community dan juga North Atlantic Treaty Organization (N.A.T.O.) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara, di mana langkah untuk Ukraine bergabung dengan N.A.T.O. sangatlah ditentang oleh Putin dan jika hal ini terjadi maka Russia dan juga Putin akan kehilangan pengaruhnya di Ukraine.

Politik Air Hangat Russia 

Kapal-Kapal Russia yang terjebak oleh lautan yang membeku | Sumber Gambar: Getty Image
Kapal-Kapal Russia yang terjebak oleh lautan yang membeku | Sumber Gambar: Getty Image

Jika kita lihat di peta dunia, Rusia secara geografis terletak di daerah dengan iklim dingin. Russia memang memiliki garis pantai yang panjang, namun seluruh garis pantai Russia sebagian besar terletak di belahan bumi utara. Garis pantai ini juga tergolong tidak efektif dikarenakan lokasinya yang jauh dan karena tingkat kedinginan yang tiggi maka hampir setiap enam bulan sekali perairan di garis pantai tersebut selalu membeku sehingga sangatlah tidak bagus untuk menjadi lokasi pelabuhan, terutama untuk pelabuhan perdagangan.

Akibatnya beberapa pelabuhan-pelabuhan di Russia tidak dapat beroperasi ketika musim dingin, akibat dari musim dingin yang sangat ekstrim yang dapat membekukan perairan di daerah pelabuhan-pelabuhan Russia. Tidak hanya membekukan perairan, namun kapal-kapal yang sedang berlayar di daerah dengan iklim dingin yang sangat ekstrim tersebut juga dapat terperangkap oleh air yang sudah membeku ketika musim dingin tiba. 

Russia hanya memiliki satu pelabuhan yang memungkinkan untuk digunakan ketika musim dingin, yaitu pelabuhan yang terletak di Kota Vladivostok yang dapat dioperasikan ketika musim dingin. Hal ini lah yang menyebabkan Russia sangat membutuhkan pelabuhan yang dapat digunakan ketika musim dingin sedang melanda sebagian besar wilayah Russia. Maka dari itu, Russia terus gencar dalam mengejar kebijakan guna mencari pelabuhan yang dapat dioperasikan pada saat musim dingin, oleh apa yang dulu dikenal sebagai “Politik Air Hangat.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun