Hal ini dikarenakan, karena menurut mereka rakyat Ukraine sudah memilih agar menjadi lebih demokrasi dan tidak ingin terus berada di bawah pengaruh Russia, apalagi terus dibayangi oleh bayangan ketika Ukraine masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Itulah sebabnya Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat lainnya mendukung kuat rencana Ukraine untuk bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (N.A.T.O.) dan juga Uni Eropa. Namun sayangnya baru-baru ini Ukraine harus mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan N.A.T.O. guna menempuh dialog gencatan senjata dan perdamaiian dengan Russia.
Lantas bagaimanakah krisis Ukraine ini akan berakhir? Akankah Russia melakukan genjatan senjata dan menghentikan invasinya dan juga membuka dialog perdamaiian dengan Ukraine? Apakah Russia di bawah rezim Vladimir Putin akan terus melancarkan niatnya guna mennggulingkan Presiden Volodymyr Zelenskyy dari kursi Kepresidenan Ukraine dan menempatkan Presiden yang lebih tunduk kepada rezim Putin di Kursi Kepresidenan Ukraine atau bahkan menempatkan kembali Viktor Yanukovych sebagai Presiden Ukraine? Apakah Russia akan terus melancarkan invasinya terhadap Ukraine walaupun perekonomiannya semakin terbebani oleh sanksi-sanksi yang yang terus dijatuhkan oleh negara-negara lain?
Mari kita simak kembali bagaimana kelanjutan dari konflik di Ukraine ini, di mana banyak khalayak baik di Russia sekalipun yang terus mendesak agar Russia menghentikan konflik ini sesegera mungkin.
Perlu dicatat hingga Hari ini, 11 Maret 2022, Krisis Ukraine telah memakan korban jiwa hingga 549 nyawa atau lebih.
Sumber: