"Dan Dia (Allah) mengajarkan kepada Adam, nama-nama (benda-benda) semuanya. Kemudian Dia mengemukakannya kepada para malaikat seraya berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar." Mereka (para malaikat) menjawab, "Maha Suci Engkau, tiada pengetahuan kecuali yang telah Engkau ajarkan. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Mujadalah (58) : 11, yang artinya :
" Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu : "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan : "Berdirilah kamu", maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Menurut Ibnu Abi Hatim dari Muqatil bahwa ayat ini diturunkan pada hari Jum'at, dimana orang-orang yang termasuk ahli Badr telah datang, sementara tempatnya sempit dan belum diperluas untuk mereka. Oleh karena itu, mereka berdiri karena tidak ada tempat untuk duduk. Melihat hal itu, Nabi Muhammad saw. menyuruh seseorang untuk berdiri agar tempatnya bisa diduduki oleh yang lain, tetapi orang itu merasa tidak suka. Ma diturunkanlah ayat tersebut.
Banyak sekali ayat Al-Qur'an yang memerintahkan untuk menuntut ilmu, karena manusia menurut Al-Qur'an memiliki potensi untuk meraih ilmu dan mengembangkannya. Betapa tingginya kedudukan orang-orang yang berilmu dan berpengetahuan telah disebutkan berkali-kali di dalam ayat Al-Qur'an.
Bentuk-Bentuk Iman dan Ilmu
Iman
1. Iman kepada Allah
Imam Nawawi menjelaskan bahwa beriman kepada Allah 'azza wa jalla mencakup 4 hal, yaitu :
-Beriman dengan wujud Allah ta'ala
-Beriman kepada rububiyyah Allah