"Pasti."
Keduanya diskusi panjang lebar tentang arah pemberitaan kasus dugaan korupsi itu. Bimo, media di mana ia bekerja masih konsentrasi mengawalnya. Setidaknya informasi yang ia dapat sudah diketahui Nastiti sejak sekarang. Â Sampai di mana jalannya ujung dari dugaan korupsi yang menggarong uang rakyat hingga milyaran tersebut tuntas.
***
Dua minggu sejak pertemuan terakhir dengan Bimo. Nastiti sudah memutuskan untuk mengundurkan diri dari media di mana ia bekerja. Rupanya, benar kata Bimo, adik pemimpin perusahaan di mana ia bekerja terlibat dalam proyek yang merugikan keuangan negara.
Sementara pejabat instansi pemerintah itu juga sudah dicokok, dan dijadikan tersangka termasuk adik pemimpin perusahaan tersebut.
Nastiti benar-benar jijik dibuatnya. Selama ini ia peroleh kerja dari dana-dana proyek yang tidak jelas, meski itu dilakukan secara tidak langsung. Tapi menurutnya tetap saja, aliran dana mengalir ke perusahaan di mana ia bekerja.
***
Nastiti kini di persimpangan. Sebagai lulusan studi jurnalistik, tentu ia mesti praktek bekerja. Namun juga ia mesti hati-hati kelak di tempat kerja yang lain. Mana tahu sebagai reporter ia bisa terjerumus ke dalam permainan sebagaimana kasus tersebut.
"Rupanya tidak ada yang steril menyangkut urusan uang. Tapi mau bagaiman lagi,"bisik Nastiti kecewa seraya melipat netbooknya, dan menghapus semua file liputan yang pernah ia buat.
Ia pun undur diri jadi reporter, meski cicilan kredit motor masih menyisakan beberapa bulan ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H