Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tas Sekolah yang Dijanjikan Ayah Nay

23 Juni 2022   04:13 Diperbarui: 23 Juni 2022   05:05 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku mau ke SMU, kamu?"

"Kata ayah, aku diminta masuk ke SMK."

"Kenapa?"

"Katanya supaya bisa dapat kerja dengan cepat."

"Oh gitu. Emangnya lulus SMU susah untuk melamar kerja?"

"Ya tidak, malah gampang kalau untuk melamar kerja."

"Oh iya, ya. Yang sulit itu diterima apa tidaknya ya."Kataku sembari tertawa berdua.

Nay dan aku berbincang panjang. Sampai kami saling mendoakan agar kami bersama-sama mencapai apa yang kami cita-citakan.

Nay sempat bertanya padaku tentang cita-cita. Juga aku tanya pada Nay hal yang sama. Namun Nay tidak menjawabnya. Hanya cita-citanya itu agar sesudah lulus SMK, lekas dapat kerja.

Sementara aku ingin menjadi dokter, dan Nay mendengar itu mengangkat kedua tangannya, lalu diusap ke wajahnya, dan bilang Amin. Aku juga mengamini, lalu tertawa kembali.

Kataku pada Nay memastikan,"aku ingin menjadi dokter. Walau bunda bilang itu biayanya mahal. Ayahku juga bilang begitu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun