Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kalung Hadiah

5 Januari 2021   22:38 Diperbarui: 5 Januari 2021   22:40 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tiga hari malah. Di tiap jalan ia sedekahkan tiap rupiah yang dipunya, pada mesjid, pada pengemis, pada yang dipandang fakir olehnya.

Juga kalung hadiah itu ia berikan tanpa ragu pada pengemis perempuan seusia dirinya di belokan jalan dekat pasar. Di wajahnya, mbok Nah seperti bebas dari beban yang dirasakannya selama ini. Beban hidup karena tanpa sanak, dan keluarga lagi. Ia sudah tidak memiliki harta sedikitpun.

***

Di atas kasur petak rumah kontrakan itu mbok Nah tampak terbujur kaku. Entah apa yang terjadi, dan dilakukannya. Barangkali kematian tidak memandang orang sehat atau sakit, namun tanda-tanda kematian bakal menjemputnya seakan mbok Nah memahami.

Perempuan gorengan terkejut tatkala hendak menyambangi mbok Nah. Ia seketika menyeruak masuk semata-mata dipicu oleh tas kecil yang mbok Nah punyai. Matanya tertuju ke tas itu. Ia mengambil, dan membukanya, namun kosong. Tidak ditemukan apapun, baik uang maupun kalung yang dulu ingin dicurinya.

"Mbok, mbok kalau tau mau mati begini ya, diberikan ke saya saja uang dan kalungnya itu,"bathin perempuan ini yang sebentar kemudian memanggil para tetangga untuk mengurus jenazah mbok Nah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun