Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Panti Pijat Samping Toko Swalayan

27 Desember 2020   14:35 Diperbarui: 27 Desember 2020   14:48 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tenang. Bilang saja ini bonus dari tauke, pemilik panti ini. Pemijat pasti turuti."

Keduanya malam itu pun bisa menikmati pijitan di panti itu. Pengacara, dan biskuit tentu datangi Darsih yang sudah kangen lebih dua minggu tidak dikunjungi.  Sementara petugas kelurahan itu diterima oleh pemijat lain yang pemijat itu satu sama lain saling mendorong. Sebab katanya pasti minta gratis.

Namun begitu ada juga yang mau menerima dengan setengah ikhlas. Maka petugas dan pemijat itu pun masuk ke bilik yang sudah disediakan.

***

Namun baru satu jam di bilik itu,tanpa diduga datang satu regu petugas kepolisian yang berpakaian preman yang langsung melakukan penggeledahan di panti tersebut. Tidak ada pengunjung panti selain pengacara dan petugas kelurahan itu. Celakanya, kedua orang ini dipergoki polisi tengah dalam keadaan bugil. Langsung saja diperintahkan untuk keluar, setelah membungkus kembali tubuhnya.

"Kalian siapa?"

"Pengunjung pak."

"Ngapain?"

"Pijat, pak."

"Pijat kok bugil. Jawab yang jujur sedang apa kalian?"tanya petugas itu lagi mendesak yang rupanya seorang komandan.

"Begituan, pak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun